Unik, Hewan Diajak Upacara HUT Kemerdekaan RI

Warga melakukan upacara HUT RI ke-71 dengan membawa hewan ternak
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA.co.id – Warga Tirto Mulyo, RT 1 RW 9, Dau, Kabupaten Malang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia dengan cara unik. Jika biasanya upacara bendera dilakukan di instansi pemerintahan atau sekolah, kali ini upacara dilakukan di tanah lapang oleh sekitar 30 warga kampung.

Keren! Brand Indonesia Terpajang di Times Square New York

Warga yang berprofesi sebagai petani, buruh bangunan, peternak dan ibu rumah tangga itu dengan khidmat melakukan upacara bendera. Uniknya, mereka berpakaian sesuai dengan profesinya. Bahkan, ada beberapa warga membawa hewan ternak dan peliharaan, seperti sapi, burung, dan ular.

"Semuanya dilakukan secara spontan. Setelah melakukan syukuran tadi malam, warga setuju hari ini melakukan upacara bendera dengan pakaian keseharian saat bekerja. Buruh bangunan ada yang bawa cangkul, peternak ada yang bawa hewan, petani bawa arit," kata Supardi, Ketua RT 1, Dau, Kabupaten Malang, Rabu, 17 Agustus 2016.

Terapkan Prokes, HUT Kemerdekaan RI di Washington Berlangsung Khidmat

Dia yang berperan sebagai pembina upacara, memiliki profesi sebagai petani. Sebagai pembina upacara, dia membawa arit, karena setiap hari setelah mengolah kebun, langsung mencari rumput untuk hewan ternaknya.

Sementara Sukari, salah satu warga membawa sapi, karena berprofesi sebagai peternak sapi. Sedangkan Likwan, yang bekerja sebagai pawang ular, juga membawa ular sanca sepanjang 3 meter dalam upacara kemerdekaan tersebut.

17 Agustus, Setop Kegiatan dan Ambil Sikap Sempurna Pukul 10.17 WIB

Beberapa warga juga terlihat membawa burung, karena memiliki hobi memelihara burung.

"Ini bagian dari kampung NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Kami ingin menunjukkan bahwa upacara bendera tidak harus dilakukan oleh seorang pejabat atau siswa di sekolah. Tapi warga yang juga petani, tukang, peternak dan ibu rumah tangga juga bisa memperingati HUT RI," ujar Ketua Panitia upacara kemerdekaan di wilayah tersebut, Taufikurohman.

Dia mengatakan, upacara kemerdekaan ini dilakukan dengan harapan menumbuhkan rasa nasionalisme kepada semua elemen masyarakat yang mulai pudar.

"Menumbuhkan jiwa nasionalisme itu penting karena zaman dahulu merebut kemerdekaan itu tidak mudah. Pahlawan berjuang dengan jiwa dan darah untuk sekadar mengibarkan bendera merah putih. Untuk itu, kita perlu menjaga rasa nasionalisme ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya