Bakul Penyet Ini Dulu Mantan Atlet Berprestasi

Mantan atlet renang nasional, Tatie IR Soeparto (dua dari kanan), saat menerima bantuan pembinaan di gedung Telkom Indonesia di Surabaya pada Selasa, 16 Agustus 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Suara Tatie IR Soeparto gemetar ketika berbicara di atas panggung di lantai satu Gedung Telkom Indonesia di Ketintang, Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa sore, 16 Agustus 2016. Mantan atlet nasional cabang olahraga (cabor) renang itu terharu ketika mendapatkan bantuan pembinaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Gelar Rakernas, PB Akuatik Indonesia Susun Rencana Mulai PON 2024 Menuju Prestasi Dunia

"Kalau boleh jujur, bantuan ini memang sangat dibutuhkan kami. Kebetulan setelah pensiun jadi atlet, saya sekarang buka warung penyetan (makanan khas Jawa Timur, seperti tempe penyet) kalau sore," kata Tatie menceritakan perjalanan hidupnya, sambil terisak.

Tatie adalah satu dari sebelas mantan atlet nasional dari berbagai jenis cabang olahraga asal Jawa Timur yang mendapatkan bantuan pembinaan dari Telkomsel dan empat BUMN lain, bertepatan di Hari Kemerdekaan RI.

Reza Rahadian Akui Sempat Jadi Atlet Renang Profesional Sebelum Terjun Akting

Tatie bergelut di dunia olahraga sejak masih duduk di kelas tiga sekolah dasar (SD). Sejak itu ia terpacu untuk menekuni bidang olahraga hingga banyak prestasi dicapainya. "Semua berkat dukungan orang tua saya," ujar wanita yang lahir 54 tahun silam itu.

Banyak medali telah dicapai Tatie di ajang perlombaan nasional maupun kompetisi internasional. Di antaranya medali emas SEA Games XI di Manila tahun 1981, medali emas renang gaya dada Event Asia Pasific Girl tahun 1983, dan medali perak SEA Games XII Singapura tahun 1983.

Top Trending: Jemaah Umrah Alami Keajaiban di Masjid Nabawi, Atlet Sea Games Jadi Jenderal Bintang 1

Selain renang, wanita yang tinggal di Kedurus Dukuh, Surabaya, itu juga atlet olahraga lain berhubungan dengan air, yakni  loncat indah, dan selam. Di lomba itu prestasinya juga moncer. "Terakhir saya ikuti PON ketujuh," ujar Tatie.

Setelah pensiun dari dunia olahraga, Tatie kemudian bekerja di sebuah bank swasta yang pada tahun 2006 tutup. "Saya pensiun dini dari bank. Saya kemudian jual nasi penyet di rumah buka sore, paginya bimbing terapi renang orang-orang yang sakit stroke," katanya.

Walau pernah mengharumkan nama bangsa di pentas dunia, ia mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan apa pun dari pemerintah. Baru kali ini dia diberi bantuan. Rencananya, bantuan itu dipakainya sebagai tambahan modal warung penyetnya.

Kendati begitu, Tatie mengaku tidak pernah menuntut balasan materi apa pun dari pemerintah. Ia menekuni dunia atletik secara sukarela. Apalagi, dari dunia olahraga dia akhirnya menemukan pasangan hidup sesama atlet renang, Slamet Riyanto.

Direktur Keuangan Telkom Indonesia perwakilan Jatim, Hari M Zain, mengatakan bahwa bantuan untuk mantan atlet nasional itu berasal dari lima BUMN yang dikoordinasi Telkom Indonesia. "Tahun lalu bantuan diberikan kepada mantan atlet di Jawa Barat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya