Tim Investigasi Kesaksian Freddy ke Nusakambangan

Ketua Setara Institute, Hendardi, di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Ade Alfath

VIVA.co.id – Tim Investigasi Independen Polri akan menyambangi lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa, 16 Agustus 2016. Hal tersebut dilakukan untuk menelusuri kasus pengakuan gembong narkoba kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar.

Buronannya Ada di Apartemen Mewah Jakarta, KPK Tak Berani Tangkap

"Saya sendiri dan beberapa anggota tim ke Nusakambangan hari ini," kata anggota Tim Investigasi Polri, Hendardi, saat dikonfirmasi di Jakarta.

Hendardi, yang merupakan Ketua Setara Institute, mengatakan kunjungan tim ke Lapas Nusakambangan untuk memeriksa testimoni yang ramai menjadi perhatian publik. Pemeriksaan dianggap penting karena pengakuan itu menyebutkan keterlibatan pejabat dan aparat dalam peredaran narkoba.

Soal Kabinet Jilid II, Haris Azhar: Yang Kasihan ‘Rumput di Bawah'

"Untuk pemeriksaan ulang semua saksi yang hadir di pertemuan antara Freddy Budiman dengan Haris Azhar serta materi pembicaraan dan juga saksi-saksi yang relevan," kata dia.

Tim Investigasi Independen dibentuk Polri setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sikap soal kasus ini. Sementara tim bekerja, dilakukan penundaan tindak lanjut pelaporan terhadap Haris Azhar oleh Kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pengacara Ungkap Menyedihkannya Hidup eks Karyawan Freeport

"Yang berangkat banyak termasuk asisten-asisten. Yang jelas saya, Ibu Poengky dan Effendy Ghazali juga berangkat," ujar Hendardi soal anggota tim yang ikut ke Nusakambangan.

Sebelumnya, gembong narkoba Freddy Budiman menyampaikan testimoni kepada Haris soal adanya pejabat Markas Besar Polri yang  menerima uang sebesar Rp90 miliar untuk melindungi bisnis haram narkoba.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya