'Gadis SMA' Terjaring Razia, Dinas Pendidikan NTT Resah

Razia wanita penghibur malam berseragam sekolah
Sumber :
  • ANTV/Judith Lorenzo Taolin

VIVA.co.id – Dunia pendidikan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, tercoreng dengan ulah puluhan wanita di tempat hiburan malam di Kupang. Puluhan wanita itu terjaring dalam sebuah razia yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri di tempat hiburan malam Dancing Hall, Sabtu pekan lalu, 6 Agustus 2016

Razia Knalpot Bising, Polisi Incar Bengkel yang Produksi

Saat terjaring aparat, mereka mengenakan kostum seragam sekolah putih abu-abu, layaknya siswa Sekolah Menengah Atas.

Kepala dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Provinsi NTT, Piter Manuk meragukan bahwa puluhan wanita yang terjaring razia di tempat hiburan malam itu adalah siswi SMA di Kupang. Pasalnya, razia berlangsung tengah malam, dan tak mungkin ada siswi di kota Kupang berkeliaran dengan mengenakan seragam sekolah di tempat hiburan malam.  

2.477 Kendaraan Ditilang Polisi, Paling Banyak Pengendara Motor

"Itu mungkin hanya suatu kehebohan yang dibuat para pekerja di sana. Tapi tetap saya menghimbau kepada para orang tua agar selalu memantau dan mengawasi anak-anak yang masih bersekolah dan berada di luar rumah pada malam jam istirahat", kata Piter Manuk saat dihubungi, Sabtu, 13 Agustus 2016.

Namun, Piter menyayangkan jika wanita berseragam di tempat hiburan malam itu benar dilakukan oleh siswi SMA Kota Kupang. Menurutnya, tindakan itu sangat memalukan dan mencoreng dunia pendidikan di Tanah Air. Apalagi, saat ini, pemerintah tengah gencar-gencarnya menyuarakan pendidikan karakter, budi pekerti dan kepribadian peserta didik.

Operasi Patuh Jaya 2020, Ini Jenis Pelanggaran yang Ditindak Polisi

"Namun dalam temuan ini, tetap saya katakan bahwa saya ragu dan sangat tidak yakin kalau yang berseragam di tempat hiburan malam itu adalah anak-anak kita. Itu hanya heboh-hebohnya yang dilakoni orang lain di Dancing Hall saja," tegasnya.

Sementara itu, beberapa pihak yang dimintai pendapatnya terkait razia wanita berseragam SMA di tempat hiburan malam, menyebutkan bahwa setiap malam di Dancing Hall memang sering diadakan hiburan malam dengan mengusung tema tertentu.

Jika temanya anak sekolahan, maka pelakonnya akan berkostum sesuai dengan tema anak sekolahan. Begitupun dengan tema lain yang akan diusung, maka kostum yang dikenakan disesuaikan dengan temanya.

"Yang jelas kostum yang akan dikenakan sesuai dengan tema yang diusung dalam acara hiburan malam itu. Dan itu tidak menjadi masalah bagi mereka," ungkap salah seorang pengunjung Dancing Hall yang enggan menyebutkan namanya.   

Sebelumnya, aparat gabungan Polisi Militer TNI dan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur merazia tempat hiburan malam yang dikenal dengan Dancing Hall (DH) yang beralamat di Jalan W. J Lalamentik Kupang Nusa Tenggara Timur pada sabtu pekan lalu pukul 00.10 wita.

Dalam razia gabungan tersebut, aparat menemukan puluhan wanita nakal mengenakan seragam putih abu- abu layaknya siswi sekolah lanjutan atas di kota Kupang. Diduga modus yang digunakan para wanita penghibur berseragam SMA hanya untuk menarik dan memikat perhatian para lelaki hidung belang.

Seragam putih abu-abu yang dikenakan puluhan wanita di klub malam tersebut tidak berlambang dan tidak berlokasi sekolah, meski terlihat mengenakan seragam SMA dengan menjinjing tas pesta namun sebagian wanita tersebut mengikat ujung kemeja putih hingga bagian tubuhnya terlihat. Sepatu yang dikenakanpun bermodel sepatu bertumit tinggi beraneka warna.

Sebagian wanita penghibur ini terlihat menutup wajahnya saat didatangi petugas gabungan, dan sebagian lagi terus bermake up meriasi wajah mereka dengan masih berseragam putih abu-abu di saat razia tim gabungan berlangsung.

Meskipun demikian, puluhan wanita penghibur ini tidak diamankan tim gabungan lantaran yang dirazia di tempat hiburan malam tersebut hanyalah ingin mencari tahu keterlibatan aparat dalam dunia hiburan malam.

Laporan: Judith Lorenzo Taolin  /  Kupang NTT

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya