VIVAnews – Polres Kota Bogor terus melakukan pemeriksaan secara intensif terkait terjadinya kecelakaan KRL ekspres dengan kereta ekomomi, yang terjadi di Kebon Pedes, Bubulak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Polisi akan meriksa rekaman komunikasi antara masinis kereta ekspres dengan petugas pemberangkatan kereta dan bagian peron.
Sebelumnya polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap masinis kereta ekonomi bernama Supangat.
Hal itu diungkapkan, Kapala Satuan Reskrim Polres Kota Bogor, Ajun Komisaris Irwansyah, Kamis 6 Agustus 2009. Berdasarkan keterangan Supangat, KRL ekonomi berhenti secara tiba-tiba sebelum kecelakaan terjadi.
Pada polisi Supangat menjelaskan bahwa dirinya berusaha menghubungi petugas pemberangkatan di Stasiun Bogor, namun tidak ada merespon maupun jawaban.
Supangat kala itu juga berusaha turun keluar kereta untuk melakukan pengecekan tuas rem, sambil mengontak salah seorang petugas melalui telepon.
Namun, sebelum telepon tersambung KRL pakuan datang dan menabrak KRL ekonomi.
“Jadi, kalau istilah di pesawat terbang kita akan cek kotak hitamnya. Untuk mengetahui apakah Supangat melakukan kontak atau tidak," ujarnya.
Polisi belum mau menentukan tersangka dalam kejadian ini. Karena masih akan meneleti penyebab pasti kecelakaan. Apakah ada unsur keselahan manusia atau masalah teknis.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bila kereta berhenti secara otomatis lampu indikator di pinggir rel berwarna merah akan menyala. Lampu peringatakan harusnya bisa terlihat dari jarak satu kilo meter.
"Kami masih menunggu kesaksian Ujas, masinis KRL Pakuan yang terbaring di RSU PMI Bogor. Dia harusnya melihat peringatan dari lampu indicator," tegasnya.
Laporan: Ayatullah Humaeni| Bogor
Jangan Ragukan Nasionalisme Pemain Naturalisasi Indonesia
Pemain naturalisasi Indonesia disebut oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sudah menunjukkan sikap yang luar biasa ketika mengenakan jersey Timnas Indonesia.
