KPAI: Jangan Bayangkan Semua Orangtua Seperti Mendikbud

Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memunculkan wacana sekolah dengan sistem full day school atau sepanjang hari. Dia menilai sistem itu positif, khususnya bagi masyarakat perkotaan.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni'am Sholeh, mengingatkan bahwa masing-masing keluarga memiliki kondisi yang berbeda. Oleh karena itu, tidak bisa digeneralisasikan bahwa full day school itu bisa menyelesaikan semua masalah anak.

"Tidak semua orangtua (siswa) itu bekerja. Artinya, jangan dibayangkan kondisi seluruh orangtua di Indonesia hanya seperti yang dialami oleh Mendikbud. Kebijakan nasional harus didasarkan kepada kajian yang utuh," kata Asrorun dalam siaran persnya, Selasa, 9 Agustus 2019.

Soal waktu belajar, Asrorun melihat tidak banyak menjadi masalah. Karena seiring dengan keragaman kondisi anak, orangtua, dan masyarakat, sudah terfasilitasi dengan model pembelajaran yang beragam.

"Ada yang normal dan ada yang full day school. Sehingga orang tua diberikan keleluasaan untuk memilih," kata Asrorun.

Bahkan, lanjutnya, dalam kondisi tertentu, anak sebaiknya jangan lama-lama di sekolah. Tujuannya agar mereka cepat berinteraksi dengan orangtua masing-masing.

"Apalagi yang kelas 1 SD," tuturnya. (ase)

Wali Kota Semarang Apresiasi Konsep TK Inklusi
Zenius App, revolusi belajar dalam genggaman

Aplikasi Zenius, Buka Pelajaran Sekolah Cukup Pakai HP

Zenius App ingin pengalaman belajar lebih menyenangkan.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2019