Eks BNN Ungkap Peran Pejabat dalam Peredaran Narkoba

Irjen Pol Benny Mamoto (kanan) saat masih bertugas sebagai Deputi Pemberantasan Narkotika di BNN. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Mantan Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Inspektur Jenderal Polisi Benny Mamoto mengungkap maraknya keterlibatan aparat pemerintah dalam peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang.

Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR

Benny yang menjadi pejabat di BNN pada tahun 2009 hingga 2013 menyebut aparat itu antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Akil pada tahun 2013 lalu ditemukan sebagai pemakai ganja dan narkoba ineks (ekstasi).

"Keterlibatan aparat dalam sindikat narkoba, apakah sebagai pemakai, pengedar, itu sudah terungkap," ujar Benny dalam diskusi 'Hitam Putih Pemberantasan Narkoba' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 Agustus 2016.

DPR: Kicauan Freddy Budiman Adalah Pintu Masuk

Benny mengatakan, kalangan internal BNN sendiri bahkan terlibat. Menurutnya, BNN pernah menindak seorang dokter yang ditemukan menjual surat keterangan rehabilitasi pemakai. Pemakai bisa bebas dinyatakan bukan pecandu untuk kemudian dilepas dan kembali menjadi pengguna.

"Kita dulu ajukan dokter itu ke pengadilan. Sudah divonis, kita pecat," ujar Benny.

TKI Bawa Narkoba dari Malaysia Dituntut 18 Tahun Penjara

Benny mengatakan berbagai profesi strategis, mulai dari pilot, tentara dari tiga angkatan militer, polisi, hingga hakim, pernah tertangkap karena peran mereka dalam peredaran barang terlarang itu di tanah air. "Itu keterlibatan aparat lama. Sampai sekarang, tentu masih ada," ujar Benny.

Dalam kesempatan yang sama, Edo Nasution, mantan pengguna, juga Koordinator Nasional Persaudaraan Korban Napza Indonesia, membenarkan pernyataan Benny.

"Saya yakin, saya pribadi yakin (ada keterlibatan aparat dalam peredaran narkoba di Indonesia)," ujar Edo.

Edo bersyukur, Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar menjadi pihak yang mengungkap pengakuan terpidana mati almarhum Freddy Budiman.

Selain menjadi pengetahuan publik, hal itu otomatis menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Ia diharapkan menjadi kepala negara yang melakukan tindakan atas kebenaran aparat pemerintah adalah kalangan yang terlibat dalam peredaran narkoba. "Kebersyukuran saya, isu ini sudah sampai ke kalangan Ring 1," ujar Edo.

Baca Juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya