Enam Terduga Teroris di Batam Ternyata Otak Bom Solo

Personel Densus 88 Antiteror Polri.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Ayu Pitaloka
VIVA.co.id - Aparat Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap enam orang terduga teroris di Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat, 5 Agustus 2016.
Dorong TNI Tindak Tegas OPM, Bamsoet: Negara Tidak akan Kalah dengan Kelompok Separatis

Seorang di antara mereka yang ditangkap disebut sebagai ketua jaringan teroris Katibah Gigih Rahmat (KGR), yang merupakan otak pelalu bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta atau Solo, Jawa Tengah, pada pada 5 Juli 2016.
Dukung TNI Pakai Istilah OPM, Bamsoet: Urusan HAM Bicarakan Kemudian, Saya Siap Pasang Badan

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri), Ajun Komisaris Besar Polisi, membenarkan penangkapan enam orang terduga teroris itu. Tetapi dia menolak menyebutkan identitas mereka.
Bobon Santoso Bakal Sumbang Semua Gaji YouTube Buat BEM UI Jika Terima Tantangan TNI

"Ya, keenamnya ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, dibantu Polresta Barelang, dan Polda Kepri," kata Hartono kepada wartawan.

Keenam terduga teroris itu adalah jaringan KGR yang ada di Batam. "Keenam orang ini ditangkap di berbagai tempat di Batam," kata seorang sumber Kepolisian yang menolak disebutkan namanya.

Mereka yang ditangkap, pertama, Es (35 tahun). Dia ditangkap di depan gerbang Perumahan Cluster Sakura, Batam Centre, sekira pukul 06.45 WIB. Setelah menangkap Es, tim Densus melakukan pengembangan dan berhasil menangkap pimpinan kelompok KGR di Batam.

"Gr, yang kedua kita tangkap. Gr ini merupakan pimpinan kelompok jaringan ini," ujar sumber itu.

Setelah dua pelaku ditangkap, tim melakukan pengembangan dan menangkap Ts (35 tahun) di Jalan Teuku Umar, Nagoya, dan T (21 tahun) di depan pabrik PT Panasonic, Jalan Laksamana Bintan, Batam Center. Dua yang lain, antara lain, Hgy (20 tahun) dan Mts (19 tahun). Mereka dibekuk di Jalan Brigjen Katamso, Batu Aji sekira 07.53.

"Keenamnya masih menjalani pemeriksaan intensif oleh tim Densus. Kelompok ini terlibat dalam sejumlah kegiatan terorisme di Indonesia," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya