Ketua MPR: Pembakaran Vihara di Tanjungbalai Itu Kejahatan

Suasana Vihara Tri Ratna pascakerusuhan di Tanjungbalai
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Anton

VIVA.co.id - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan, mengaku prihatin atas terjadinya kerusuhan berbau suku, agama dan ras (SARA) yang terjadi di kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Jumat lalu.

Ia pun menekankan pentingnya bagi seluruh warga negara untuk saling menghargai. Menurut Zulkifli, perbedaan yang ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus dicari solusinya melalui musyawarah mufakat.

"Tentu ada perbedaan dalam berbangsa dan bernegara. Sekecil apa pun itu. Dalam mengatasi masalah-masalah itulah digariskan dalam Pancasila harus dengan musyawarah mufakat," ujar Zulkifli dalam siaran persnya, Minggu 31 Juli 2016.

Ia juga menegaskan, dalam menjalani keberagaman di Indonesia, harus saling menghargai. Tidak memaksakan kehendak satu sama lainnya.

"Tidak boleh memaksakan kehendak dan main hakim sendiri. Vihara dibakar itu kejahatan, tidak dibenarkan main hakim sendiri. Kalau ada perbedaan, ya, musyawarah mufakat," lanjut Zulkifli.

Sebab, di Indonesia perbedaan itu sudah menjadi ciri dan identitas bangsa.

"Perbedaan itu adalah identitas Indonesia kita. Jangan sampai hilang. Harus respek satu dengan yang lain," jelas Ketua Umum PAN itu.

Seperti diberitakan telah terjadi kerusuhan di Tanjungbalai, Jum'at malam, 29 Juli 2016, mengakibatkan rusaknya delapan Vihara.

Penahanan 11 Tersangka Kerusuhan Tanjungbalai Ditangguhkan

Namun, untuk saat ini situasi di lokasi kejadian sudah kembali kondusif. Aparat gabungan TNI/Polri masih melakukan penjaga di lokasi tersebut.

(ren)

Tersangka Kerusuhan Tanjungbalai Jadi 20 Orang
Kondisi Vihara Tri Ratna yang rusak pasca kerusuhan Tanjungbalai, Jumat malam (29/7/2016)

Mensos Bentuk Forum Keserasian Sosial di Tanjungbalai

Forum ini diharapkan dapat mencegah kerusuhan lanjutan.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2016