Haris Azhar Bicara Bukti Perbincangan dengan Freddy Budiman

Mendiang Fredi Budiman, terpidana mati kasus narkoba.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Iqbal

VIVA.co.id - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar, menjelaskan kalau penjagaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sangat ketat.

Segala macam barang elektronik seperti telepon genggam, hingga alat pencatat apapun tidak diperkenankan dibawa masuk ke dalam Lapas oleh pengunjung Lapas.

"Perlu saya jelaskan, untuk masuk ke Lapas (Nusakambangan) tidak boleh membawa kamera, alat pencatat, telepon genggam atau apapun," kata Haris di kantor KontraS, Senen, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Juli 2016.

Maka, lanjutnya, hal itu cukup jelas untuk menjawab pertanyaan awak media yang bertanya padanya, apakah Haris mempunyai bukti rekaman ketika berbincang dengan Freddy Budiman pada tahun 2014 silam.

"Jadi saya katakan, enggak ada video atau rekaman (perbincangan dengan Freddy), karena alat pencatat, itu tidak diperbolehkan. Saya harus hormati aturannya, itu komitmen peraturannya (lapas)," kata Haris.

Freddy menjadi satu dari empat terpidana mati kasus narkoba yang dieksekusi mati di Lapas Nusakambangan Jumat dini hari. Freddy, menjadi satu-satunya warga negara Indonesia yang dieksekusi mati tahap III.

Haris Azhar Tolak Bergabung di Tim Investigasi Testimoni

Namun, jelang detik-detik eksekusi, Haris mengunggah tulisan yang mengejutkan. Tulisan itu dimuat di akun resmi Facebook maupun Twitter KontraS.

Kesaksian berjudul 'Cerita Busuk dari Seorang Bandit' itu berisi isu bahwa ada keterlibatan oknum pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri dan Bea Cukai dalam peredaran narkoba yang dilakukan Freddy. (ase)

Laporan Pencemaran Nama Baik oleh Haris Azhar Ditunda
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Boy Rafli Amar di Mabes Polri

Tim Investigasi Freddy Budiman Akan Periksa Polisi dan Sipir

Penelusuran akan dimulai dari lingkaran terdekat Freddy

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016