Terpidana Mati Freddy Budiman dan Bisnis Kacamata

Freddy Budiman saat disidang dalam kasus narkoba.
Sumber :

VIVA.co.id - Sepak terjang Freddy Budiman di dunia narkotika memang cukup membuat banyak orang terkejut. Warga di tempat kelahiran Freddy hanya tahu, kalau pria yang akan menghadapi regu tembak karena dihukum mati itu punya bisnis kacamata di Jakarta.

Freddy lahir dari pasangan pasangan suami-istri, Nanang-Nurasiah di Krembangan Baru, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Jawa Timur. "Ayahnya punya usaha bus," kata Suwarno, Ketua Rukun Tetangga (RT) di kampung Freddy, ditemui wartawan, Kamis sore, 28 Juli 2016.

Salamun (49) dan Abdul Rohim (45), tahu persis kalau setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya pada 1991, Freddy langsung pergi ke Jakarta. Sejak itu, jarang sekali Freedy mengunjungi orangtuanya di Surabaya. "Tidak sampai kuliah Freddy pergi ke Jakarta," kata Salamun.

Salamun hanya bertemu dengan gembong narkotika itu saat pulang ke Surabaya. Freddy bercerita menjalani bisnis kacamata dalam skala yang cukup besar. "Ketika itu dia mengaku bisnis kacamata di Jakarta," katanya.

Saat ini, bersama 13 terpidana mati lainnya, Freddy tengah menanti detik-detik eksekusi di hadapan regu tembak di Lapas Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. Terop biru sudah terpasang di depan rumahnya. Kursi hijau juga tertata rapih. Meski Freddy memiliki cerita kelam dan menjadi pengedar narkoba besar, tapi warga tidak mempermasalahkan bila Freddy di makamkan di lingkungan mereka.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

"Warga menerima kalau Freddy dimakamkan di sini," ujar Salamun.

 

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016