Klarifikasi Anggota DPR soal Aksi Dorong dengan ABK

Antrean di Gilimanuk
Sumber :
  • VIVAnews/Bobby Andalan

VIVA.co.id –  Anggota Komisi II DPR, Arif Wibowo, menjelaskan soal aksi saling dorong antara dia dengan seorang anak buah kapal (ABK) milik KMP Nusa Makmur dalam video yang diunggah 24 Juli 2016. Ia mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada 16 Juli 2016 antara pukul 13.00 hingga 14.00 WIB.

Arif Wibowo Mengaku Tak Tahu Pembahasan Proyek e-KTP

"Ratusan kali menyeberang Banyuwangi, saya orang yang berpengalaman. Mobil saya berhenti di tengah,
parkir mobil pasti mepet-mepet. Nah kalau mepet sulit untuk keluar, karena orang akan naik dek," kata Arif saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa 26 Juli 2016.

Ia menjelaskan, dalam perjalanan di atas KMP Nusa Makmur, ia dan istrinya dalam kondisi lelah dan situasi yang panas.

Presenter Cantik Asal Spanyol Ini Bukan Manusia

"Saya bermaksud menurunkan anak dan istri saya dulu. Saya dibentak-bentak, saya bilang sabar dulu. Saya ayah yang menjaga anak saya supaya aman. Maka saya otomatis marah. Dorong-dorongan. Lalu saya ditendang sampai jatuh. Saya korban," kata Arif.

Ia mengatakan sopirnya yang terlibat aksi saling dorong. Sopirnya marah melihat ia dibentak-bentak dan ditendang. Padahal seharusnya ABK itu dapat berbicara secara baik-baik.

Deretan Pria Pernah Jalin Hubungan dengan Nikita Mirzani dari Bule higga Ajudan Prabowo

"Yang kedua saya berusaha melerai, jatuh lagi. Saya mau kasih nasihat itu anak. Semua biasanya baik-baik, ketuk pintu. Sebagai seorang ayah, mati pun saya akan bela. Saya bapak, tidak ada hubungannya dengan jabatan saya," kata Arif.

Aksi saling dorong antara sopir Arif dan ABK pun menurutnya bukan atas perintahnya. Tapi dengan secara alamiah muncul naluri membela dari sopirnya sehingga bertindak karena melihat bosnya ditendang.

"Karena mobil mepet-mepet makanya anak turun. Saya sama sekali tidak pernah mukul, silakan slow motion. Tas hp saya kelempar, kartu nama macam-macam (terlempar). Situasi kacau saat itu karena ditendang," kata Arif.

Kurang dari dua menit, langsung terjadi kerumunan. Sehingga kejadian itu terjadi sangat cepat. Begitu masalah sudah selesai, tapi ternyata malah dimunculkan ke publik. Dalam kejadian tersebut, terdapat banyak saksi termasuk atasan dari ABK yag bersangkutan.

"Minta didamaikan di Polsek. Rupanya ada yang minta mengadukan ke polsek. Lima jam proses perdamaian. Saya ganti pengobatan ke ABK karena terluka. Enggak ada pipi pecah. Tangan saya juga dicium. Saya peluk dia. Kalau nyebrang dia bilang suruh nyari," kata Arif.

Saat ini kondisi Arif, istri, dan anaknya baik-baik saja. Ia menegaskan tidak ada pengeroyokan dan pemukulan. Ia pun kecewa dan sedih lantaran kejadian saling dorong itu malah diposting ke jejaring sosial.

"Orang bisa lihat saya. Posisi saya itu ayah. Kalau orang-orang itu dalam posisi seperti saya, dibentak-bentak di depan anak saya. Kalau sopir saya grogi mundur, jatuh, dan melindas mobil siapa yang mau tanggung jawab," lanjut Arif.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya