Wow, Ada Paus Raksasa di Langit Surabaya

Layangan ikan paus hiasi langit Surabaya
Sumber :
  • VIVA.co.id / Januar Adi Sagita

VIVA.co.id – Layang-layang merupakan permainan tradisional yang digemari oleh masyarakat. Saat ini, bentuk layang-layang tidak hanya dua dimensi, namun telah mengalami banyak evolusi menjadi berbagai bentuk yang menarik.

Tak Henti Bantu Rakyat, Senator Jawa Timur: Mensos Berjiwa Negarawan

Salah satunya seperti yang terlihat dalam International Kite Festival 2016, di Long Beach Pakuwon City, Surabaya, Minggu 24 Juli 2016. Dalam lomba itu, berbagai bentuk layang-layang yang menarik dilombakan.

Mulai dari layang-layang berbentuk dua dimensi, hingga layang-layang tiga dimensi yang memiliki bentuk binatang laut. Layang-layang yang paling menonjol adalah yang memiliki bentuk ikan paus. Layang-layang itu memiliki panjang 32 meter, seolah menegaskan dia merupakan raja ikan paus yang bisa terbang di angkasa.

Waspada La Nina, Mensos Risma Minta Cek Daerah Rawan Bencana

Berbagai layang-layang itu seolah menari-nari di langit Surabaya yang kekuning-kuningan. Dengan diiringi hembusan angin dan cuaca yang cukup cerah, sejumlah pasang mata tampak menikmati pemandangan itu.

Bahkan, tidak jarang mereka mengabadikan momen itu dengan kamera mereka. Sedangkan, sang pemilik layang-layang tetap berkonsentrasi menerbangkan layang-layangnya, agar terbang mereka tetap stabil, dan anggun.

Kunjungi NTB, Mensos Salurkan Bantuan dan Berdayakan Kelompok Marjinal

Ketua Panitia Festival, Bagus Iskandar mengatakan, banyaknya peserta yang menggunakan layang-layang berbentuk binatang laut, berkaitan dengan kondisi geografis Surabaya. Sebab, Surabaya merupakan salah satu kota yang berada di pesisir, sehingga masyarakat Surabaya sudah cukup akrab dengan kehidupan laut.

“Makanya, ada yang berbentuk ikan paus, kepiting, ikan pari, dan sebagainya. Selain itu, masih ada juga kaitannya dengan Prepcom 3 UN Habitat yang diselenggarakan di Surabaya tahun ini,” kata Bagus pada VIVA.co.id di Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga menyempatkan diri menerbangkan layang-layang dengan logo Pemkot Surabaya. Risma berharap, kegiatan itu mampu mengangkat kebudayaan lokal.

“Ini kan, mainan tradisional yang sebenarnya sangat menarik, dan memberikan nilai-nilai pendidikan, seperti membaca arah angin, keseimbangan, dan sebagainya,” kata Risma.

Sementara itu, salah seorang pemain layang-layang, Eko Rukmanto mengaku senang dengan adanya lomba itu. Menurutnya, lomba itu bisa menjadi sarana wisata bagi masyarakat Surabaya.

“Bagi anak-anak juga bagus, mereka bisa mengenal permainan tradisional, dan tetap asyik bermain tanpa harus memegang gadget,” ujar Eko. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya