Gubernur Jabar Khawatir Monster Pokemon Muncul di Kantor

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Suparman

VIVA.co.id – Permainan Pokemon Go kini juga mengusik Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Dia mengaku khawatir dengan merebaknya permainan virtual reality 'gabungan nyata dan maya' itu. Apalagi, kata dia, bisa masuk ke kompleks rumah dinas dan kantor pemerintahannya.

Demam Pokemon Go

"Tentunya rasa khawatir itu ada tapi mudah-mudahan kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Yang memprihatinkan ada cerita di perkantoran Jakarta, malah promosi kunjungi, tangkap pokemon di lingkungan kami. Itu di halaman adanya," kata Ahmad Heryawan di Ruang Manglayang Gedung Sate jalan Diponegoro, Bandung Jawa Barat, Jumat 22 Juli 2016.

Menyebarnya monster Pokemon Go di Gedung Negara Pakuan menurut Gubernur yang akrab disapa Aher itu dikhawatirkan menjadi fenomena awal penyebab tidak produktifnya para pegawai.

Pengakuan Pemain Pokemon Go

Aher menuturkan, monster Pokemon Go diketahui tersebar di Gedung Pakuan setelah anak bungsunya bermain Pokemon Go kemarin. Aher melihat anaknya sampai berlari-lari mengejar-ngejar pokemon. Bahkan saat itu, dia mendapatkan lima monster pokemon di Gedung Pakuan.

Monster itu ditemukan di halaman, tiang bendera, halaman belakang, kolam ikan dan beberapa titik lainnya di Gedung Pakuan.

Jejak Pokemon

"Saya tanya ada enggak pokemonnya, 'ada pak di tiang bendera satu, di belakang di tempat genset di kolam ikan, jalan aspal dekat kandang burung'. Tapi pas ditanya ada di dalam ruangan, 'enggak ada'. Alhamdulilah enggak ada, kalau ada saya mau protes," katanya.

Kejadian itu menurutnya, cukup memprihatinkan. Pasalnya, penyebaran monster pokemon seharusnya kata Aher tidak ada di kompleks pemerintahan. Apalagi pemerintah kata dia memiliki rahasia yang harus dijaga. 

"Waduh kalau sampai ada di ruangan bahaya, ada rahasianya. Makanya kalau ada, akan saya protes. Saya kira harus ada keamanan yang terjamin. Enggak bisa pokemon disimpan di ruangan saya, saya akan protes," ujar dia.

Menurutnya, lingkungan pemerintahan baik itu tingkat provinsi dan kabupaten kota, harus steril dari feature game Pokemon Go. Dipastikan hal tersebut menurut Aher bisa mengganggu kinerja.  

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya