Uniknya Pulau Giliyang, Dihuni Ratusan Warga Usia Seabad

Milati (kanan) saat dikunjungi Mensos Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Rumah mungil dan sederhana di Desa Banraas, Pulau Giliyang, Sumenep, Madura, Jawa Timur, itu ditinggali lima generasi. Generasi pertama, Milati, masih terlihat sehat. Padahal, usianya sudah 115 tahun.

Gak Inget Umur, Seorang Nenek 79 Tahun Keliling Dunia dan Kunjungi 193 Negara

Di rumah itu, Milati bukan satu-satunya orang yang berusia di atas 100 tahun. Putrinya, Munadiyah, kini juga sudah berumur seabad. Cucu Milati, Muha, juga terbilang sepuh, yakni berusia 50 tahunan. Sedangkan anak Muha atau cicit Milati, Rosdan, kini sudah berusia 34 tahun. "Kalau anak saya ini namanya Mila, usianya tujuh tahun," kata Rosdan, ayah Mila.

Bagi Milati, anak dari cicitnya itu diistilahkan dengan canggah. Meski berusia lebih dari seabad, Milati masih tegas saat berbicara. Karena usia, pendengarannya sedikit berkurang. Tapi suaranya masih lantang dan fasih melafalkan kalimat ketika menjawab pertanyaan dari seseorang.

Viral Kisah Mengharukan Mak Iyah, Lansia 70 Tahun yang Sukarela Bersih-bersih Masjid Tanpa Dibayar

"Kaule gik sughek, keng ngangguy tongket (Saya masih sehat, tapi berjalan pakai tongkat)," katanya kepada VIVA.co.id dengan bahasa Madura, Selasa, 19 Juli 2016.

Putri Milati, Munadiyah, lebih bugar. Ia masih mampu berjalan dan beraktivitas sehari-hari tanpa menggunakan tongkat. Padahal, usianya sudah seabad. Bagi yang pertama berkenalan, mungkin mengira Munadiyah berusia 60-70 tahun. "Sabbhen are kaule ajuel jukok (setiap hari saya jualan ikan)," ucapnya.

Nenek Umur Panjang Pilih Hidup Bareng Anjing daripada Anak

Rosdan, cucu Munadiyah, mengaku tidak ada makanan khusus atau ramuan tertentu dikonsumsi keluarganya, terutama Milati, sehingga bisa hidup lama. Penganan sehari-hari yang dimakan sama dengan warga lain. "Nasi, sayur kampung, dan lauk ikan," terang Rosdan.

Di Giliyang, tercatat 157 orang yang berusia di atas seratus tahun. Mereka tersebar di dua desa yang ada di Giliyang, Banraas dan Bancamara. Hasil penelitian ahli, terdapat sumber oksigen di Giliyang yang kualitasnya terbaik kedua di dunia, setelah di Yordania.

Kemungkinan itu yang menyokong hidup warga setempat berusia hingga melebihi umumnya orang. "Pulau Giliyang fantastis. Udaranya sejuk meski berada di pinggir pantai," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, saat berkunjung di pulau mungil itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya