- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menilai kinerja Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso belum memuaskan. Hal tersebut mengacu pada masih banyaknya aksi teror yang menghantui Indonesia seperti aksi bom di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, sebelum Idul Fitri awal Juli lalu.
"Dalam setiap rapat seluruh anggota Komisi I mengharapkan BIN mampu mempertajam? kemampuannya untuk mengantisipasi seluruh teror yang akan terjadi. Ketika masih ada teror terjadi, berarti kinerja intelijen masih belum maksimal," kata Kharis saat dihubungi, Sabtu 16 Juli 2016.
Menurut politikus PKS ini, kinerja intelijen bisa dikatakan sukses apabila mampu menggagalkan seluruh rencana aksi teroris. "Kalau masih terjadi berarti intelijen masih gagal," ujarnya.
Kharis menambahkan Presiden Jokowi baru saja mengangkat Gories Mere, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional dan Densus 88, sebagai Staf Khusus Presiden bidang intelijen. Dia menduga pengangkatan ini dilakukan untuk memperkuat kinerja Sutiyoso yang dipertanyakan dalam bidang intelijen.
"Saya kira di Indonesia seluruh lembaga intelijen itu dikoordinir oleh BIN dan BIN dipimpin oleh Pak Sutiyoso. Mestinya Presiden gampang tinggal panggil Kepala BIN kalau untuk urusan intelijen, tidak perlu lah orang lagi untuk menangani masalah ini," kata dia.
(ren)
Sosok Arj Barker, Komika yang Dihujat Gegara Usir Ibu Menyusui saat Acara Stand-Up Comedy
Komika terkenal Arj Barker menjadi perbincangan negatif di Melbourne International Comedy Festival pada akhir pekan lalu, ketika dia meminta seorang ibu untuk meninggalka
