Libur Lebaran, Kunjungan Rutan di Medan Capai 9 Ribu Orang

Ilustrasi narapidana
Sumber :
  • Abdullah Hamann/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Libur Hari Raya Idul Fitri dimanfaatkan keluarga narapidana untuk bersilaturahmi di rumah tahanan negara (rutan) maupun lembaga pemasyarakatan (lapas). Di Rutan Klas 1 IA Tanjung Gusta, Medan, jumlah kunjungan tahanan selama libur lebaran mencapai lebih dari 9 ribu pengunjung.

Bebas dari Penjara, Nazaruddin Terima Remisi 49 Bulan

Jumlah tersebut diperoleh berdasarkan data kunjungan tahanan di Rutan Tanjung Gusta, Medan, sejak 6 Juli hingga 10 Juli 2016.

"Jadi, satu warga binaan dikunjungi oleh keluarganya bisa dari dua hingga lima orang," kata Kepala Rutan Kelas IA Tanjung Gusta, Medan, Budi Situngkir saat dikonfirmasi VIVA.co.id, Rabu pagi, 13 Juli 2016.

Waduh, Hasil Rapid Tes Dua Sipir Lapas Cibinong Positif Corona

Budi mengatakan, kunjungan tahanan per harinya, selama lima hari berkisar seribu hingga dua ribu orang. Untuk itu, pihak Rutan Tanjung Gusta, Medan meningkatkan pelayanan dan keamanan rutan dengan membeludaknya pengunjung tahanan tersebut.

"Pastinya kami awasi secara serius dengan jumlah besar. Kami juga memasang tanda di lapangan untuk keluarga warga binaan yang datang berkunjung di waktu lebaran ini. Termasuk aula kami gunakan. Sudah penuh kali rutan dengan orang yang datang," ujar Budi.

Corona Mewabah, Kapasitas Lapas dan Rutan Dinilai Perlu Dikurangi

Selama libur lebaran, pihak rutan menyediakan hiburan musik keyboard selama tiga hari berturut-turut dengan mendatangkan beberapa penyanyi wanita untuk menghibur para warga binaan serta para pengunjung.

"Di momen hari raya inilah kita manfaatkan suasana keakraban, sehingga para warga binaan dapat merenungi perbuatan yang telah dilakukannya. Sehingga ketika keluar dari sini dapat berubah menjadi lebih baik lagi," ucapnya.

Budi menjelaskan, Rutan Tanjung Gusta saat ini dihuni 3340 orang napi. Dengan jumlah tersebut, dapat dipastikan rutan ini sudah over kapasitas mencapai 300 persen. "Sudah tidak sesuai lagi. Apalagi banyaknya warga binaan tak sebanding dengan petugas untuk mengamankan," katanya.

Dia menambahkan pada tahun 2016 ini, pihak Kementerian Hukum dan HAM akan melakukan renovasi bangunan untuk menambah daya tampung huni rutan ini. Dengan menambah bangunan menjadi dua lantai.
"Termasuk membangunan fasilitas ibadah seperti Gereja dan Vihara," katanya.

Sementara itu, untuk mengatasi tahan kabur seperti yang terjadi di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, Rutan Kelas IA Tanjung Gusta Medan, telah melakukan rapat secara internal membahas pengamanan dan pengawasan terhadap narapidana dan pengunjung rutan ini.

"Kami sudah rapat soal itu bersama anggota, khususnya untuk pengamanan seluruhnya," ujar Budi.

Rapat yang digelar Selasa kemarin, 12 Juli 2016, membahas soal pencegahan dan penindakan terhadap peredaran narkoba di rutan terbesar di Sumatera Utara ini.

"Jadi, ada tiga tim kita bentuk. Tim ini bertugas untuk mengawasi seluruh pengunjung, termasuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan barang bawaan serta memeriksa tubuh pengunjung saat dipintu utama kami," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya