Jimly Asshiddiqie: Teroris Tak Percaya Tuhan

Jimly Asshiddiqie
Sumber :
  • VIVA.co.id/Purna Karyanto

VIVA.co.id – Kasus terorisme yang terjadi di Indonesia dan Arab Saudi dilakukan dengan cara bom bunuh diri. Tapi, menurut Ikatan Umum Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) bunuh diri itu tidak dibenarkan dalam setiap agama. Karena tidak bisa menjadi tolak ukur masuknya si pelaku bom bunuh diri ke surga, dengan dalih membela agama.

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie, menjelaskan masalah ini serius, jangan sampai terorisme dipersepsikan keliru. “Teroris has no religion. Teroris believe in no god, mereka tidak percaya Tuhan, hanya percaya diri sendiri,” ujar dia saat open house di Kompleks Pondok Labu Indah, Jakarta Selatan, Kamis 7 Juli 2016.

Menurut dia, agama apa pun tidak benarkan orang masuk surga dengan cara tidak halal. Bunuh diri itu tidak halal. Kalau mau masuk surga mari bareng-bareng kompetisi dengan mengajak semua orang berbuat baik, dan melakukan hal yang benar.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

"Surga di akhirat memang harus digapai dengan mencapai lebih dari surga di dunia. Tapi, untuk mencapai surga di akhirat, tidak bisa dengan cara bunuh diri," ujar Jimly.

Dirinya menambahkan, untuk orang non muslim juga harus membantu sama-sama umat beragama. Misal di tengah kerukunan umat, orang non muslim harus toleran. Jangan ngomong memedihkan soal orang puasa.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

“Seperti di twitter, masa karena gara-gara banyak anonim, banyak juga yang hujat Islam dan Al-quran. Ini pasti orang iseng. Kita doakan dia dapat petunjuk," jelasnya.

Jadi sesama warga bangsa, diharapkan harus menjunjung tinggi toleransi. Pun dengan tokoh agama harus terus bersama dengan tokoh politik dunia untuk menenangkan keadaan. "Kita tidak bisa hidup menggunakan logika lama. Kalau ada perbedaan sedikit lakukan kekerasan dan perang, yang seperti itu tidak bisa lagi," lanjut dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya