Kodam Siliwangi Krisis Rumah Dinas untuk Para Prajurit

Prajurit TNI
Sumber :
  • ANTARA/R. Rekotomo

VIVA.co.id - Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi mengaku krisis rumah dinas untuk para prajuritnya. Banyak prajurit dan keluarganya yang tinggal berdesakan di mes (rumah tempat bersama yang sifatnya sementara) seadanya di sejumlah wilayah di Jawa Barat.

Andi Gani Dorong Markas Brigade KSPSI Jadi Garda Terdepan Perjuangkan Hak Buruh

"Satu mes berdua (prajurit). Padahal mereka bawa keluarganya," kata Kepala Penerangan Kodam Siliwangi, Letnan Kolonel M. D. Ariyanto, di Kota Bandung pada Jumat malam, 1 Juli 2016.

Kodam sedang mengutamakan penertiban rumah dinas di Kompleks Perumahan Angkatan Darat (KPAD) di kawasan Gegerkalong, Bandung. Di sana ada 73 rumah yang menjadi target penertiban.

Polda Jabar Prediksi Puncak Arus Mudik Terjadi Mulai 6 April 2024

Penertiban kepemilikan rumah di kompleks itu direncanakan dilaksanakan pada 19 sampai 21 Juli 2016. Kodam meminta pengertian penghuni yang membandel agar segera meninggalkan rumah itu.

"Bagi anggota TNI, apalagi dengan gaji segitu, mencari rumah itu susah. Harusnya mereka menyadari. Yang terpenting, itu bukan hak mereka lagi. Itu aset Kodam Siliwangi untuk prajurit aktif. Kalau masih ada yang pensiun, kita beri kesempatan," katanya.

Giliran Pangandaran Digoyang Gempa, Terasa Sampai Banyumas dan Kebumen

Ariyanto menegaskan, Kodam Siliwangi memiliki sertifikat kepemilikan tanah di KPAD Gegerkalong seluas 39 hektare. Kodam juga sudah mendata warga yang menempati rumah-rumah di kompleks itu, yang sesungguhnya tidak berhak.

“Mereka bukan prajurit aktif, purnawirawan, atau pun warakawuri (wanita yang ditinggal mati oleh suaminya anggota TNI),” katanya.

Membandel

Kodam telah menyosialisasikan rencana penertiban rumah-rumah dinas di KPAD Gegerkalong itu agar warga yang menempatinya dengan sukarela pindah dari sana. Awalnya, Kodam berencana menertibkan kompleks itu pada 21 Juni 2016 namun ditunda hingga setelah Idul Fitri karena berbagai pertimbangan.

"Kita sadar ini bulan puasa. Pangdam (Kodam III Siliwangi) pun mengeluarkan perintah, enggak usah dahulu," kata Ariyanto.

Meski demikian, Kodam menyayangkan sikap tak elok penghuni rumah saat menjalani pendataan kembali pada Jumat siang. Saat itu, prajurit TNI Kodam Siliwangi dihadang warga. "Kita diteriaki dan disebut musuh. Padahal ini aset kita yang akan diberikan kepada yang berhak," ujarnya.

Awalnya, sasaran penertiban itu sebanyak 73 rumah. Setelah menempuh sosialisasi dengan berbagai penjelasan, tersisa 41 rumah yang penghuninya membandel dan menolak meninggalkan aset itu.

Menurutnya, aset itu sangat jelas milik Kodam Siliwangi yang diperuntukkan bagi prajurit aktif maupun purnawirawan. Sebagian besar yang menempati rumah itu bukan prajurit atau pun purnawirawan. “Mereka hanya anak-anaknya. Orangtuanya yang purnawirawan sudah meninggal. Jelas, bukan hak mereka lagi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya