Vaksin Palsu Menggiurkan karena Harga Jual Tinggi

Penemuan vaksin yang diduga palsu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Direktur Pemasaran PT Bio Farma, Mahendra Suhardono, menjelaskan, alasan mengapa hanya serum yang dipalsukan oleh kelompok tertentu. Hal itu dikarenakan lebih menggiurkan saat dijual. Bahkan, dalam peredarannya, serum tersebut mampu dipasarkan dengan harga lebih tinggi.

Hoaks, WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu di Indonesia

Menurut Mahendra, serum buatan Bio Farma relatif lebih murah dibandingkan dengan yang palsu. "Karena harga serum ini lebih mahal. Bisa lebih dari Rp100 ribu," ujar Mahendra, Kamis 30 Juni 2016.

Mahendra menilai, dengan adanya praktik ilegal penjualan serum, dipastikan berdampak kerugian. Namun, yang harus lebih diperhatikan yaitu yang menjadi objek serum palsu itu.

WHO Temukan Vaksin Palsu COVID-19 di India dan Afrika

Diperkirakan, jika menjadi sasaran serum itu, si pasien tidak akan mendapatkan kekebalan tubuh yang kuat.

"Harusnya ada omzet, tapi karena ada yang palsu jadi tidak ada. Tapi yang paling rugi itu masyarakat. Harusnya dapat kekebalan, ini tidak," ujarnya.

Lebih 2.500 Warga India Jadi Korban Vaksin COVID-19 Palsu

Perseroan menambahkan, sebagai langkah antisipasi agar tidak terulang, setiap fasilitas layanan kesehatan dan pusat imunisasi pemerintah maupun swasta, agar memiliki prosedur dan fasilitas pengelolaan serta pengendalian limbah vaksin.

Meski vaksin palsu beredar sejak 2003, Bio Farma mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap aktif mengimunisasi putra-putrinya dengan vaksin produk Bio Farma, karena seluruhnya asli.

Bio Farma telah melakukan uji laboratorium dan berkoordinasi dengan Bareskrim, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan distributor resmi vaksin Bio Farma.

Vaksin yang digunakan oleh pemerintah untuk Program Imunisasi Nasional (PIN) adalah vaksin Pentabio (DTP-HB-Hib), DT, Td, TT, Hepatitis B, Campak, Polio, dan BCG.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya