Saksi dari Empat Rumah Sakit Pengguna Vaksin Palsu Diperiksa

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • Syaefullah/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Tim penyidik dari Badan Reserse Kriminal Polri tengah mendalami pemeriksaan terhadap tiga saksi terkait dugaan keterlibatan empat rumah sakit di Jakarta yang menggunakan vaksin palsu. Namun, rumah sakit apa saja yang terlibat, polisi menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyampaikan kepada publik soal pengungkapan nama rumah sakit tersebut.

"Ada tiga saksi yang kita diperiksa terkait dengan rumah sakit (pengguna vaksin palsu)," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen (Pol) Agung Setya, di Bareskrim Polri Jakarta Selatan, Rabu 29 Juni 2016.

Agung tidak bersedia menjelaskan lebih rinci identitas saksi dan dari rumah sakit mana saja mereka. Namun, keterangan yang diminta adalah terkait pembuatan dan pengedaran vaksin palsu tersebut.

"Dari mereka kita lakukan pemeriksaan," kata dia.

Selain itu, sedang didalami juga apakah kedua tempat yang digerebek di Semarang juga masuk dalam jaringan nasional dari pelaku di Jakarta.

Pembuat Vaksin Palsu Minta Dibebaskan dari Hukuman

"Di Jakarta empat rumah sakit, kemudian apotek di Jatinegara  dan dua toko obat di Jakarta juga,” kata Agung.

Terkait vaksin palsu yang diamankan oleh Bareskrim Polri, BPOM akan segera mengumumkan hasil dari uji vaksin sitaan tersebut. Apa saja kandungan dalam vaksin palsu itu. Meski ada empat rumah sakit yang diduga kuat ikut menyebarkan vaksin palsu ini, tapi belum ada peredaran vaksin palsu di rumah sakit pemerintah. BPOM menduga, vaksin palsu beredar di rumah sakit swasta dan klinik bersalin.

7 dari 24 Tersangka Vaksin Palsu Dijerat Pencucian Uang

(ren)

Pekerja menunjukkan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12).

Tiga Kasus Vaksin Terheboh Sepanjang 2017

Yang terhangat adalah kaum anti-vaksin pemicu KLB difteri.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2017