Jalan Penghubung Bengkulu-Sumatera Selatan Ambles

Ilustrasi/Jalan lintas barat Sumatera di Bengkulu yang kena abrasi
Sumber :
  • Antara/ Maril Gafur

VIVA.co.id – Jalan lintas utama penghubung antara Kota Pagar Alam Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu, ambles dan nyaris membuat jalan terputus. Akibatnya, jalur jalan yang juga digunakan untuk pemudik ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, Rabu 29 Juni 2016.

Curhat Pengemudi Mobil Jalur Mudik Ditutup Tenda Nikahan

Dinas setempat sudah melakukan upaya perbaikan sementara. Namun, kondisi jalan justru bertambah parah. Penyebabnya, antrean kendaraan bertonase berat dan mobil bus tetap memaksa lewat.

Alhasil, jalan ambles yang terdapat di Dusun Muara Tenang Kelurahan perahu Dipo Kota Pagar Alam ini membuat kemacetan panjang tak terhindarkan. "Sejauh ini, yang bisa kita lakukan membuat pos keamanan dibantu warga untuk mengatur lalu lintas," kata Wali Kota Pagar Alam, Ida Fitriati.

Jalan Negara di Sepaku Ambles Dilintasi Truk Sawit, Jalur ke IKN Terputus

Sebab itu, diimbau kepada pemudik yang menggunakan jalur tersebut untuk berhati-hati. Sekaligus, juga mewaspadai titik jalur longsor yang kini diperkirakan tersebar di lima lokasi.

Yakni, kawasan terjal Dusun Mingkik, jalan ambles Dusun Lubuk Buntak, Dusun Muara Tenang Kecamatan Dempo Selatan, lalu kawasan terjal Letang Indah dan Simpang Manna Kecamatan Pagar Alam Selatan.

Jalan Ambles di Kawasan Olimo Jakarta Barat, Polisi sebut Tidak Ada Pengalihan Arus

Jembatan Putus

Di pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Dua buah jembatan penghubung antardesa putus setelah diterjang banjir bandang pada Selasa sore, 28 Juni 2016.

Akibat ini, ratusan warga setempat kesulitan untuk keluar. Kalau pun ada jalan, itu harus memutar sejauh lebih dari tiga kilometer untuk ke desa lainnya.

Dua jembatan penghubung yang memiliki panjang 25 meter ini, menurut warga telah berdiri sejak tahun 1980. Jembatan ini merupakan jalur utama warga untuk beraktivitas dan menghubungkan antara Desa Jatiluhur-Kretek-Sukomulyo dan Jatiroto.

"Mudah-mudahan pemerintahs egera merespons kondisi ini. Kami sangat kesulitan untuk keluar desa sekarang," kata Teguh Rudiyanto, warga setempat.

Wahyu Kurniawan/Irwansyah (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya