Indonesia Kecam Serangan Bom di Bandara Ataturk Turki

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nassir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rebecca Reiffi Georgina

VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia mengecam serangan bom di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki, Selasa 28 Juni 2016, sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Akibat aksi ini, setidaknya 28 orang tewas, dan puluhan lain-luka-luka.

Korban Tewas Akibat Ledakan di Turki Meningkat Jadi 38 Orang

"Ini ketiga kalinya. Kita mengecam aksi teroris terhadap warga sipil," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir, dalam perbincangan dengan tvOne, Rabu 29 Juni 2016.

Armanatha menyatakan bahwa KJRI saat ini sudah ada di bandara dan berkoordinasi otoritas setempat. Sejauh ini, belum ada informasi warga negara asing (WNA), atau warga negara Indoensia (WNI) yang meninggal atas kejadian ini.

25 Orang Tewas Saat Gereja St Peter Mesir Dibom

"Belum diketahui identitasnya," kata dia lagi.

Meski demikian, dia memastikan bahwa KJRI akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat untuk mengetahui apakah ada WNI yang turut menjadi korban. Armanatha berharap, tidak ada.

Jokowi: Jangan Ada Ruang di Indonesia untuk Terorisme

Sementara itu, terkait banyaknya mahasiswa di Turki, dan program beasiswa di negara itu, apakah akan dihentikan, Armanatha belum sampai ke tahap itu.

"Kita fokus mengetahui yang jadi korban, mengimbau WNI yang ada di Turki untuk waspada, menghindari tempat-tempat keramaian yang jadi target (teroris)," tutur dia. (asp)

Salah satu peristiwa ledakan bom di Turki

Bom Meledak Lagi di Turki, Tak Ada Korban WNI

Di dalam bus di depan Universitas Erciyes.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2016