Titik Balik Pertobatan Pelaku Bom Bali

Ali Imron (kanan) dan Yenny Wahid.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

VIVA.co.id – Salah satu pelaku Bom Bali, Ali Imron untuk kesekian kalinya meminta maaf kepada negara dan keluarga korban Bom Bali. Selain itu, ia juga mendorong pemberian edukasi kepada masyarakat agar lebih mengerti soal terorisme.

Fakta-fakta Kamp Cuci Otak Rakyat Uighur

"Semua sepakat, ayo kita hentikan terorisme, cegah, tanggulangi, tapi bagaimana ketika tidak tahu apa itu teroris," kata Ali Imron di Masjid Al Fataa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Juni 2016.

Dia mengatakan bahwa edukasi deradikalisasi di masyarakat sangat perlu sehingga mereka bisa membedakan soal tindakan terorisme dan yang bukan terorisme.

Sayembara Sam Aliano: 5 Miliar untuk Penangkap Otak Teroris

"Contoh begitu pengeboman di Mapolres Cirebon dahulu ada tersangka yang ditangkap, tetangganya marah karena tidak percaya tersangka ini teroris karena tetangganya mengenali tersangka sebagai pribadi yang baik dan ramah," kata Ali.

Menurutnya masyarakat harus bisa berpikir objektif sehingga tidak termakan penampilan fisik dan kesantunan seorang teroris.

Reaksi Otak Ketika 'Parno' Aksi Terorisme

"Ini karena masyarakat tidak tahu apa itu terorisme ketika masyarakat tidak tahu maka akan sulit menanggulanginya," lanjutnya.

Dalam acara tersebut, Ali Imron juga sempat berbagi pengalaman masa lalunya saat menjadi teroris. Dia menceritakan soal perekrutannya menjadi kelompok teroris Bom Bali hingga pertobatannya setelah menyadari bahwa terorisme adalah kesalahan.  

LPSK saat memberikan santunan korban bom bunuh diri di Mako Polrestabes Medan.

7 Korban Bom Bunuh Diri di Medan Terima Kompensasi Rp140 Juta

Nilai itu tidak sebanding dengan penderitaan yang dialami para korban bom bunuh diri.

img_title
VIVA.co.id
17 Maret 2021