Ketua DPR Tuding Peredaran Vaksin Palsu Keteledoran BPOM

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • Syaefullah/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Ketua DPR RI, Ade Komarudin menyatakan, beredarnya vaksin palsu selama belasan tahun menunjukkan lemahnya pengawasan dari pihak-pihak terkait seperti Kementerian Kesehatan dan Badan Penanggulan Obat dan Makanan (BPOM).

Alasan Indonesia Layak Jadi Hub Distribusi Vaksin Asia Tenggara

"Ini keteledoran dan satu keteledoran dari pengawasan Badan POM," ujar Ade di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 27 Juni 2016.

Menurut dia,  saat ini penting bagi Komisi IX yang membawahi bidang kesehatan dan bermitra dengan BPOM untuk mengamati dan mendalami temuan ini dengan baik. Kemudian Komisi IX juga harus meminta penjelasan dari BPOM terkait temuan ini. Ia mengatakan, kesehatan masyarakat tidak bisa dianggap remeh.

Kasus Vaksin Palsu, Ini 7 Tuntutan Warga ke RS Harapan Bunda

"Ini menyangkut soal kesehatan masyarakat dan jika kita biarkan akan berdampak buruk dan meluas di masyarakat.”

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipideksus) menggerebek empat tempat pebuatan vaksi palsu di Tangerang Selatan dan Bekasi. Dari penggerebekan ini, sebanyak 13 orang ditetapkan sebagai tersangka dari hasil penangkapan yang dilakukan di delapan lokasi.

Kasus Vaksin Palsu, Bareskrim Tetapkan 25 Tersangka

(mus)

Kapal laut penumpang Dobonsolo milik PT Pelni (sumber: seputarkapal.com)

Kapal PELNI Siap Bantu Distribusikan Vaksin COVID-19

PT PELNI siap menerjunkan kapal-kapal yang dimiliki untuk mendistribukan vaksin COVID-19 ke sejumlah daerah di Tanah Air.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2020