Kapal Perang TNI AL Akan Selalu Hadir di Laut Natuna

Kapal Perang TNI AL saat melakukan operasi gabungan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Panglima Komando Armada Barat TNI Angkatan Laut, Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman, menyambut baik respons positif Presiden Joko Widodo terkait pembangunan pangkalan militer dan penambahan kekuatan militer di Natuna.

Panglima Resmikan Satuan TNI Terintegrasi di Natuna

"Beliau sangat setuju untuk kita menambah dan membangun pangkalan," kata Taufiq di Mako Lantamal 3, Gunung Sahari, Jakarta Utara, Jumat, 24 Juni 2016.

Rencana pembangunan itu disetujui Presiden setelah beberapa hari lalu mengunjungi perairan Natuna dan menggelar rapat koordinasi di atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Imam Bonjol di perairan Natuna.

Rocky Gerung: Konflik Laut China Selatan, RI Hanya Tahan 14 Jam

Menurut Taufiq, kunjungan Presiden Jokowi itu menegaskan perhatian pemerintah dalam keamanan di perairan Laut China Selatan. "Prinsipnya beliau ingin menunjukan bahwa perhatian beliau sangat tinggi di Laut China Selatan," ujar Taufiq.

Kendati pembangunan pangkalan militer di Natuna itu masih sebatas rencana, TNI AL kata Taufiq, masih rutin melakukan patroli pengamanan di wilayah tersebut. Jenderal bintang dua ini menjamin armada  kapal perang TNI AL akan selalu hadir menjaga kemanan laut di perairan Natuna.

AS Siap Imbangi Dominasi Tiongkok di Laut China Selatan

"Indonesia tidak menjadi claim state dalam kasus Laut China Selatan, namun kita selalu lakukan naval presence, dengan cara hadirkan kapal perang. Yang jelas akan selalu ada kapal di sana," kata mantan Komandan Satgas operasi pembebasan sandera kapal MV Sinar Kudus di Somalia ini.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Natuna, ada dua pokok yang menjadi perhatian adalah pemanfaatan sisi ekonomi serta peningkatan pertahanan dan keamanan di wilayah perbatasan tersebut.  

"Kami tidak ingin (ada yang) mengganggu stabilitas keamanan di kawasan ini," kata Luhut.

Luhut juga memastikan bahwa Kawasan Natuna sebagai wilayah terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan kawasan negara lain seperti Malaysia, Vietnam maupun perairan Laut China Selatan akan ditingkatkan pertahanannya dengan membangun pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal).

"Ya pastilah itu dilakukan (peningkatan Lanal). Sedang dalam perencanaan, tentu tidak bisa kami buka semua," lanjut Luhut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya