Jokowi Mau Nelayan Jawa Menjala di Perairan Natuna

Presiden Joko Widodo di atas Kapal Perang KRI Imam Bonjol di perairan Natuna.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Setpres-Krishadiyanto

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perairan Natuna, lokasi yang sering terjadi insiden antara TNI Angkatan Laut dengan kapal China. Selain melihat langsung perairan itu, Presiden, bahkan menggelar rapat kabinet terbatas di atas KRI Imam Bonjol.

Ibu Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Mohon Jokowi Bebaskan Putrinya

Kehadiran Presiden dan rombongan menteri ini, berselang beberapa hari usai terjadi insiden antara KRI Imam Bonjol dengan kapal nelayan China, yang membuat otoritas di Beijing, melayangkan nota protes terhadap tindakan militer Indonesia.

Usai rapat kabinet, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, keinginan Presiden untuk mendatangkan nelayan Jawa ke perairan tersebut.

Jokowi Bertolak ke Riyadh Hadiri KTT OKI Bahas Situasi Gaza, Lanjut ke AS Temui Joe Biden

Presiden Jokowi ingin ikan di perairan Natuna dinikmati nelayan dalam negeri.

"Sudah ada pikiran Presiden untuk mengalihkan hampir 6.000 kapal nelayan dekat Jawa, yang sudah crowded, bisa juga main di sini. Daripada orang lain yang main di sini," kata Luhut, di atas KRI Imam Bonjol, Kamis 23 Juni 2016.

Tak Cuma Baliho Ganjar-Mahfud, Satpol PP Bali Copot Semua Atribut di Lokasi Kunjungan Jokowi

Menurutnya, banyak nelayan dari negara lain melakukan aktivitas di sekitar perairan Natuna. Khusus nelayan China, sudah beberapa kali TNI Angkatan Laut yang sedang patroli di kawasan itu, menangkap mereka.

Walau demikian, Luhut menjelaskan, tindakan Presiden mendatangi langsung perairan Natuna kali ini, bukan dilakukan sebagai unjuk kekuasaan pada China. 

"Enggak ada itu, kita tetap bersahabat dengan Tiongkok, dengan negara lain," bantah Luhut. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya