Ramai soal Simbol Agama, TVRI: Kombinasi Busananya Salah

Kantor Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI, Jakarta.
Sumber :
  • Antara/ Dhoni Setiawan

VIVA.co.id – Direktur Program dan berita TVRI Markus Prasetyo mengatakan pihaknya baru mengetahui kalau siaran progam Jelang Sahur' di TVRI pada Sabtu, 11 Juni 2016 pukul 03.00 WIB, menampilkan simbol agama tertentu setelah ramai diperbincangkan di media sosial.

Tren Busana Muslim 2017 Diprediksi Lebih Minimalis

"Apa yang terjadi di layar televisi sehingga terkesan menampilkan simbol agama tertentu itu terjadi pada saat pemakaian baju pembawa acara, karena ada kombinasi pemakaian baju yang salah, sehingga menimbulkan kesan simbol agama tertentu," kata Markus di kantor MUI Pusat, Jl.Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 14 Juni 2016.

Maka dari itu, pihaknya meminta maaf terkait adanya kesalahan dalam mengombinasikan busana pembawa acara pada program itu, sehingga menimbulkan kesan menampilkan simbol agama tertentu. Pihaknya berjanji agar hal serupa tidak sampai terulang di masa mendatang.

Syahrini Pamer Gaun Punggung Terbuka Jadi Cibiran

Terkait salahnya kombinasi busana itu, produser acara tersebut, yakni Rita Hendri Okmawati yang turut hadir ke kantor MUI pun menjelaskan bagaimana kombinasi baju pembawa acara sehingga menimbulkan kesan menampilkan simbol agama tertentu.

Ia menjelaskan, jika baju yang digunakan pembawa acara perempuan itu berwarna kuning dengan motif bunga berbentuk huruf Y berwarna cokelat yang membentang lebar dari atas sampai ke bawah. Kemudian, baju berwarna kuning itu pun memiliki aksesori berupa selendang yang motifnya sama dengan motif bunga berbentuk huruf Y, yakni selendang dengan ornamen bunga berwarna cokelat yang bisa dipakai dengan dililit di leher, atau dijadikan sabuk di pinggang.

Tips Memilih Baju Koko Sesuai Kepribadian

Namun, sang pembawa acara enggan meletakkan aksesori itu di leher dan lebih memilih menaruh aksesori itu di pinggang hingga membentang di atas motif huruf Y tadi.

Sebenarnya tidak jadi masalah selama motif huruf Y masih terlihat, hanya saja, karena bahan baju itu dari kaus, sehingga pembawa acara perempuan yang menggunakan kerudung dengan cara dikombinasi tidak menutupi dadanya membuat bagian dadanya mengecap.

"Untuk mengakali itu kerudung dia yang semula kita turunkan menutupi dadanya karena tidak sopan. Alhasil huruf Y tertutup sehingga nampak seperti simbol agama tertentu," sambungnya.

Lebih lanjut, Rita mengaku sama sekali tidak ada pikiran untuk melakukan hal itu. Sambil berurai air mata, ia meminta maaf di hadapan media. "Minta maaf sebagai seorang muslimah saya tidak ada maksud," kata dia.

Tim pemantau siaran Ramadan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku menerima banyak pengaduan dari masyarakat, terkait siaran program Jelang Sahur di TVRI pada Sabtu, 11 Juni 2016 pukul 03.00 WIB, di mana dalam acara itu dua pembawa acara terlihat mengenakan pakaian yang bergambar simbol agama tertentu. 

Simbol agama tertentu itu, dianggap sebagai pelecehan, karena tayangan tersebut di saat umat Islam tengah menjalankan ibadah puasa.

"MUI kemudian melakukan klarifikasi kepada pimpinan TVRI dan pimpinan TVRI telah meminta maaf langsung pada umat Islam," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI KH Ma'ruf Amin di tempat yang sama. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya