Suka Duka Petugas Kebersihan Kelola Sampah saat Ramadan

Tumpukan sampah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Wahyudi A. Tanjung

VIVA.co.id - Volume sampah di Kota Padang, Sumatera Barat, meningkat di hari kelima Ramadan atau Jumat, 10 Juni 2016. Menurut data Dinas Kebersihan dan Pertamanan setempat, peningkatan volume sampah mencapai 30 persen dibanding hari-hari biasa.

Pemkot Tangsel Tiap Hari Berjibaku Atasi 1000 Ton Sampah, Benyamin: Persoalan yang Serius

Ada 435 lokasi tempat pembuangan sampah di sebelas kecamatan di Kota Padang. Jumlah personel kebersihan hanya 400 orang. Mereka biasanya bekerja mengumpulkan sampah-sampah di semua titik itu sejak subuh hingga pukul sepuluh siang. Tetapi jam kerja itu diperpanjang hingga pukul dua belas siang selama Ramadan. Lalu, mereka kembali harus bekerja pukul lima sore atau menjelang waktu berbuka puasa.

Para petugas kebersihan itu juga tetap berpuasa meski harus bekerja dan berjibaku dengan sampah beserta baunya sedari subuh atau selepas waktu santap sahur.

Petugas Kebersihan di Tangerang Angkut 3 Ribu Ton Sampah per Hari Selama Idul Fitri

Para personel itu juga tak jarang melayani permohonan mengumpulkan sampah-sampah dari warga yang bermukim di kompleks perumahan. Kadang itu terjadi karena titik pembuangan sampah di kompleks tersebut tidak terdata.

"Di sinilah letak seninya. Jika petugas kami yang berjumlah lebih empat ratus orang orang tak jeli mendatangi semua titik penumpukan sampah, komplain dari warga pun berdatangan," kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Kota Padang Deni Harzandy, Jumat, 10 Juni 2016.

Angkut Ratusan Ton Sampah saat Libur Lebaran, Pemkot Tangsel Catat Ada Kenaikan 10 Persen

Menurut Deni, tak semua orang bisa bekerja dan mau menjadi petugas pengelola sampah kota, karena pekerjaan itu identik dengan hal kotor dan bau. "Banyak orang memandang kami sebelah mata karena mereka tidak menyadari kami bekerja untuk siapa. Kalau sudah begitu, ya, terpaksa mengurut dada melatih kesabaran selama Ramadan.”

Deni menceritakan satu di antara banyak hal yang dituntut kesabaran, yaitu perilaku warga membuang sampah. Kadang, di tempat pembuangan sampah sementara, warga masih saja melempar sampah dari dalam mobil. Tak jarang sampah yang dilempar menimpa petugas.

"Persoalan sampah sangat berkaitan dengan perilaku, sehingga masih sangat dibutuhkan kesadaran masyarakat yang tinggi. Sementara kami, petugas, tetap menganggap pekerjaan mengelola sampah perkotaan adalah seni. Kesabaran dan ketelatenan sangat dibutuhkan, apalagi bekerja sambil tetap melaksanakan ibadah puasa,” ujar Deni.

Dia dan para petugasnya ikhlas menjalani profesi itu. Tetapi dia berharap ada tambahan personel dan armada agar pekerjaan lebih optimal. Idealnya jumlah personel sebanyak 500 orang. Mereka terbagi dalam dua tim, yakni tim penyapuan yang menyapu seluruh jalan utama dan tim pengangkutan dengan 30 unit dump truck ditambah 35 unit truk arm roll.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya