Luhut: Kader Bela Negara Harus Cegah Teroris dan Komunisme

Luhut Binsar Panjaitan.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, narkoba menjadi hal utama yang mampu menghancurkan ketahanan negara selain terorisme, radikalisme dan komunisme.

Polisi Surabaya Bongkar Kasus Narkoba, Sita 46 Kg Sabu

Luhut menyampaikan bahwa ketahanan dalam menghadapi aspek penghancur negara tersebut, menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat bangsa Indonesia, khususnya kader program Bela Negara.

"Perlu dipahami juga sekarang ini masalah yang paling berat dihadapi selain terorisme adalah narkoba. Narkoba ini juga isu. Generasimu menjadi ujung tombak untuk menghadapi ini," katanya dalam sambutan pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Kader Bela Negara di Kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin, 30 Mei 2016.

Penangkapan Komika Fico Fachriza Buntut Konsumsi Tembakau Gorilla

Banyaknya korban akibat narkoba setiap tahun yang berkorelasi dengan tingginya angka pengidap HIV/AIDS, menjadi bukti bahwa barang haram itu masih disukai masyarakat. Padahal, di masyarakat juga berkembang agama yang selalu melarang konsumsi barang haram. Maka dari itu, dia meminta kader Bela Negara untuk mencegah angka ini terus meningkat.

"Ini masalah besar, nah kalian harus juga memiliki ketahanan untuk mengingatkan jangan ini sampai terjadi. Kita mengklaim sebagai negara yang beragama kuat, apakah agamanya Kristen, Hindu, Buddha, Islam, apa saja. Tapi nyatanya sekarang permintaan sabu, ekstasi, tahun lalu naik," katanya.

Istri Ardhito Pramono Datangi Polres Metro Jakarta Barat

Selain itu, dia menginginkan kader Bela Negara tidak hanya ada di kota besar. Tapi juga menyebar ke seluruh pelosok. "Saya berharap ini nanti tidak hanya di kota-kota, saya lebih senang melihat di kampung-kampung, di daerah-daerah berkembang, kegiatan Bela Negara ini sehingga meningkatkan kesadaran kita untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada," ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut meminta kader Bela Negara menjaga perdamaian Indonesia. Hal ini dengan meningkatkan toleransi di antara masyarakat beragama Islam yang menjadi mayoritas. Luhut tak mau Indonesia menjadi ricuh seperti di Suriah atau negara lain di kawasan Timur Tengah. Bagi Luhut, aksi kekerasan dan perang yang terjadi di sana bukan menjadi cerminan umat muslim.

"ISIS itu bukan Islam. Islam itu membawa kedamaian bukan kebrutalan," ucapnya.

Luhut berharap pendidikan dan pelatihan kader Bela Negara ini bisa menjadi modal dalam membangun Indonesia yang lebih baik kedepan. Indonesia yang menjunjung toleransi, perdamaian dan bekerja keras.

"Bangsa yang penuh dengan kedamaian, bangsa yang penuh dengan spirit untuk bekerja, nah kalian harus memiliki ini. Kalau itu kalian miliki dengan Presiden yang sekarang memberikan contoh keteladanan bagaimana hidup sederhana, bagaimana berperilaku sederhana, nah itu akan membawa Indonesia lebih bagus. Keteladanan itulah yang penting bagi kalian," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya