Masuki MEA, Jurnalis Diminta Kuasai Bahasa Asing

Ilustrasi bahasa Inggris.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Indonesia kini sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Seluruh warga khususnya para jurnalis pun diminta untuk menguasai bahasa asing.

Ketua MPR: Jangan Sampai Kita Jadi Kuli di Negeri Sendiri

"Para wartawan Indonesia perlu selalu diupgrade, ditingkatkan pengetahuan dan mentalnya," kata CEO & President Director Euro Management Indonesia, Bimo Sasongko, dalam siaran persnya kepada VIVA.co.id, Minggu, 29 Mei 2016.

Menurut Bimo, bahasa asing tersebut juga tidak hanya Inggris saja. Melainkan bahasa-bahasa lainnya seperti Jerman, Perancis, Belanda, dan Jepang.

LIPI Sayangkan MEA Tak Beri Banyak Manfaat untuk RI

"Presiden Soekarno dahulu meminta para wartawan untuk mempelajari dan memahami bahasa asing secara serius," ujar dia.

Dalam konteks tersebut, lembaga yang ia pimpin itu juga membuat program belajar bahasa asing bagi para wartawan secara gratis. Tujuannya untuk membuka mindset dan memberikan motivasi kepada mereka agar memiliki keinginan melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Kadin Minta BUMN Gandeng Swasta untuk Hindari Monopoli

"Setelah mengikuti program beasiswa ini, saya berharap para wartawan sudah siap mental untuk berkomunikasi dalam berbagai bahasa dunia." 

Sekedar diketahui, program beasiswa jurnalis tersebut menargetkan 1000 wartawan pada 2016-2017. Waktu belajar dilakukan selama 2 semester atau 6 bulan dengan setiap pertemuan berlangsung selama 60 jam.

Masyarakat Ekonomi ASEAN.

76 Persen Perusahaan RI Percaya MEA Bisa Geliatkan Bisnis

Berbagai insentif pemerintah buka peluang baru bisnis perusahaan.

img_title
VIVA.co.id
21 Juni 2017