Diduga Curi Ikan, Kapal Berbendera China Ditangkap TNI AL

Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agus Rahmat.

VIVA.co.id - Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman mengatakan, pada Jumat malam, 27 Mei 2016 pihaknya telah menangkap kapal yang diduga melakukan illegal fishing di perairan Indonesia. Kapal itu berbendera China.

Menteri Edhy Tak Membantah Ada 1.000 Kapal Asing Lalu Lalang di Natuna

Kapal ikan China itu bernama Gui Bei Yu dengan nomor 27088. Penangkapan dilakukan di sekitar perairan Natuna, kawasan Zona Ekonomi Ekslusif atau ZEE Indonesia.

Dalam keterangan pers di Markas Komando Koarmabar, Jakarta, Taufiq menjelaskan, awalnya bermula dari patroli. Partroli dilakukan, sebagai tindak lanjut dari rapat komando Armabar dua pekan lalu.

Soal Laut Natuna, Mahfud MD Pastikan RI Tak Bernego dengan China

"Untuk menterjemahkan perintah dari komando atas dalam hal ini Panglima TNI, salah satunya kita dimintakan kehadiran di laut China Selatan dan sampai batas terluar," katanya, Sabtu, 28 Mei 2016.

Setelah dilakukan patroli, menggunakan KRI OWA-354, terdeteksi kapal China yang melakukan illegal fishing atau pencurian ikan.

Lembek Soal Natuna, #NatunaBukanNacina Ramai di Twitter

"Kemudian kita tangkap. Pada saat ditangkap kita bawa ke Natuna rusak mesinnya kemudian kita tarik pakai tali," katanya.

Di saat itu, datang kapal China Coast Guard 3303. Kemungkinan, kehadiran kapal China ini karena ada laporan komunikasi dari kapal nelayan yang ditangkap itu. China lantas mempertanyakan kenapa kapal warganya itu ditarik oleh Indonesia.

"Kita bilang ini sedang penegakan hukum, ini wilayah eksklusif Indoneisa, silakan penegakan hukum. Terus dia kembali," ujarnya menambahkan.

Di dalam kapal nelayan China itu, terdapat 8 Anak Buah Kapal atau ABK dan semuanya berkewarganegaraan China.

"Kemudian ada ikan campuran tapi jumlahnya saya belum tahu. Mungkin baru besok kita cek," katanya.

Diduga kuat, ikan itu ditangkap di perairan ZEE Indonesia mengingat kesegaran ikan dan karakteristik ikan yang memang ada di wilayah tersebut. Hingga kini, kapal China itu sudah ada di Natuna. Selanjutnya, kata Taufiq, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk selanjutnya diproses hukum oleh Kejaksaan.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya