- Repro tvOne
VIVA.co.id – Vila bernama Ganthay, di Kecamatan Cisaat, Kota Sukabumi, Jawa Barat ambruk. Seorang penghuni tewas dan belasan lainnya terluka.
Ayi, salah satu korban luka dalam peristiwa yang terjadi Kamis petang, 26 Mei 2016, mengatakan, satu-satunya korban meninggal merupakan anak-anak berusia 9 tahun bernama Noval.
Ayi menceritakan, vila itu ambruk rata dengan tanah, ketika tengah dihuni mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yang tengah menggelar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa itu.
Perempuan yang menderita luka di kepala itu menuturkan, pada saat vila ambruk, di dalam vila ada lebih dari 15 orang termasuk Noval. Vila itu ambruk hanya dalam hitungan detik. Akibatnya, korban tak sempat menyelamatkan diri.
Yang bisa rasakan Ayi saat itu hanya seperti telah terjadi gempa bumi. Baginya itu sangat menakutkan. Dan setelah bangunan ambruk, yang terlihat di sekelilingnya hanyalah gelap, dan puing-puing, serta teriakan kesakitan.
"Kayak gempa, perasaan berdiri dan duduk. Suasana gelap, enggak kelihatan apa-apa. Masih di lokasi berusaha minta tolong," kata Ayi, Sabtu, 26 Mei 2016.
Menurut Ayi, meski dalam kondisi tertimpa puing, dirinya masih berusaha memegang seorang anak. "Ya Allah, saya masih sadar pegang anak. Tapi sayang satu tidak ada. Saya teriak-teriak. Akhirnya ada yang menolong. Saya lihat di sekeliling saya banyak orang pada bergeletakan," ujarnya mengenang.
Sejauh ini, Kepolisian masih menyelidiki penyebab ambruknya vila milik seorang berpangkat jenderal itu. Termasuk juga mendata ulang jumlah korban yang tertimpa bangunan tersebut.
"Masih diselidiki penyebabnya. Korban sudah dievakuasi dan rombongan mahasiswa dievakuasi ke Islamic Center Cisaat," kata Kapolsek Cisaat, Kompol Warsito.
Ricki Gustaman dari Sukabumi
