Panglima TNI Ingatkan Potensi Konflik yang Mengancam RI

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan ancaman Indonesia di masa mendatang. Di hadapan 102 kepala daerah setingkat bupati/wali kota, Jenderal Gatot mengatakan bahwa ledakan jumlah penduduk dunia akan menjadi tantangan bangsa, seiring dengan semakin menipisnya ketersediaan pangan.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Menurut Gatot, sejak 2011 jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7 miliar jiwa. Untuk menambah penduduk 1 miliar hanya butuh 6 tahun, padahal kapasitas bumi untuk menampung penduduk dunia hanya 3-4 miliar jiwa, akibatnya bumi menjadi overload.

"Satu hari 40 ribu lebih anak meninggal dunia, dan 1 tahun 15 juta anak meninggal dunia, karena kemiskinan, kelaparan, kesehatan dan gizi buruk," kata Jenderal Gatot di Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat, 27 Mei 2016.

Mengenal 2 Sosok Jenderal TNI Bintang 4 yang Masih Aktif Betugas

Selain ledakan jumlah penduduk dunia, lanjut dia, konflik di Timur Tengah yang berlatar belakang energi juga akan berimbas ke Indonesia. Sebab, negara yang kaya energi tidak terbarukan itu diperkirakan akan mengalami krisis pada tahun 2045.

Untuk mengatasinya, negara-negara tersebut akan menggunakan sumber energi baru seperi energi hayati, yang notabene terkandung di negara-negara equator, termasuk Indonesia.

18 Jenderal Bintang 2 Dimutasi Panglima TNI di Akhir Maret 2024

"Karena tempat konflik yang tadinya karena energi, setelah habis, digantikan energi hayati, mereka ke equator. Inilah sebenarnya mengapa saya perlu bicara. Karena perang masa kini adalah perang energi. Jadi perang ekonomi, pangan, air, dan beralih lagi ke equator, inilah ancaman bangsa kita," ujar Jenderal Gatot.

Melihat besarnya tantangan yang harus dihadapi, Jenderal Gatot meminta agar para kepala daerah bersatu, dengan memanfaatkan perangkat daerah setempat seperti Dandim dan Polres. Selain itu, koordinasi antara pusat dan daerah juga harus terus terjaga.

"Para elite harus bersatu bersama pemerintah, mulai dari daerah sampai pusat, tidak mungkin daerah sendiri-sendiri. Jangan berwacana, ribut dan saling berperang dengan pemerintah. Harusnya bersatu dan utamakan karya," tegasnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya