Khawatir Giring Mati, Aktivis Desak Pemerintah Bertindak

Ilustrasi kuil harimau.
Sumber :
  • Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group

VIVA.co.id – Sebuah perkumpulan masyarakat pecinta lingkungan, Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group, mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) segera memindahkan Giring, seekor Harimau Sumatera yang dititipkan di Pusat Pelatihan Gajah (PPG) Seblat Bengkulu Utara.

Pencari Daun Nipah Tewas Diterkam Harimau

Giring merupakan Harimau Sumatera jantan yang diselamatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, saat terkena jaring yang dipasang masyarakat di Kabupaten Seluma, Bengkulu pada Februari 2015.

Desakan ini mencuat setelah hasil investigasi perkumpulan Scorpion pada minggu lalu, menemukan kondisi Giring dalam keadaan obesitas. 

Mengerikan, Harimau Besar Serang Pawang di Depan Anak-anak

"Dia di kandang berukuran sekitar 3 x 3 meter, padahal daya jelajah harimau luas. Kalau dia dikasih makan terus, kemudian diam tak banyak bergerak, obesitas jadinya," kata investigator senior Scorpion Marison Guciano saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat, 27 Mei 2016.

Menurut Marison, desakan ini bukan yang pertama kali dilakukan, karena sudah berkali-kali mereka sampaikan ke Kementerian LHK agar segera memindahkan Giring. Pada sebuah pertemuan awal Februari 2016 lalu, yang digagas setelah Elsa, seekor Harimau Sumatera betina, mati di PPG Seblat Januari 2016 lalu.

Harimau Selamatkan Pawang Saat Hendak 'Diserang' Macan Tutul

Sama seperti Giring, Elsa dititipkan di Seblat setelah diselamatkan dari jerat jaring masyarakat di Bengkulu pada April 2015.

Di pertemuan itu, perkumpulan Scorpion mendesak Giring segera dipindahkan. "Karena kita khawatir Giring akan seperti Elsa," katanya.

Saat itu, Kementerian LHK sudah menyatakan akan segera memindahkan hewan langka itu. Namun kenyataannya, sampai saat ini Giring masih berada di balik jeruji, terkurung dari alam liar habitatnya.

"Pemerintah harus memangkas birokrasi, enggak perlu sampai berbulan-bulan. KLH kita minta dipercepat," katanya.

Tak hanya dipindahkan, Marison juga meminta Giring diperiksa kesehatannya. Sebab, hasil investigasi Scorpion hanya bisa memantau kondisinya dari luar kandang. Mereka tidak diizinkan untuk memeriksa kesehatan hewan langka yang populasinya diperkirakan tersisa kurang dari 400 ekor ini.

Jika tidak segera dipindahkan, dia khawatir, Giring akan bernasib sama seperti Elsa. "Jangan seperti Elsa yang dibilang sehat, tapi tiba-tiba dia mati," tuturnya.

"Kita seharusnya lebih menghargai keanekaragaman hayati kita. Giring sudah setahun lebih di sana, apakah dia akan seumur hidup di kandang seperti itu? Perlu peran pemerintah di sini," kata Marison.

Marison juga menjelaskan bahwa masyarakat di Bengkulu menolak Giring dilepaskan kembali ke habitatnya karena khawatir, harimau jantan ini akan kembali memangsa penduduk.

“Alternatifnya Giring bisa dipindah ke Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di Lampung,” tuturnya.

Marison berharap, perlakuan buruk yang diterima Giring menambah daftar panjang satwa langka yang mati di Tanah Air. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, pada gajah Yani di Kebun Binatang Bandung dan Rama Harimau Sumatera di Kebun Binatang Surabaya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya