Pemondokan Haji 2016 Dijamin Setara Hotel Bintang Tiga

Pemondokan jemaah haji Indonesia 2016
Sumber :
  • Kemenag.go.id

VIVA.co.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan bahwa penurunan Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) 2016 tidak akan menurunkan kualitas layanan. Tahun ini, dia yakin, pelayanan kepada jemaah haji justru mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

Sudah 137.053 Jamaah Lunasi Biaya Haji 2016

Peningkatan pelayanan terutama pada pemondokan jemaah haji di Arab Saudi. Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dari Kementrian Agama, Abdul Djamil, persiapan pemondokan bagi jemaah haji untuk tahun ini sudah selesai seluruhnya.

"Pemondokan jemaah haji di Makkah jarak terjauh kurang dari 4.500 meter. Pada musim haji sebelumnya jarak terjauh lebih dari 4.500 meter. Setara dengan hotel berbintang tiga. Jadi lebih tepat dikatakan hotel. Karena fisik dan fasilitasnya memang layaknya hotel," kata Abdul, Kamis 26 Mei 2016.

Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2016 Ditarget Jadi 84 Persen

Pada tahun ini, di Makkah dan Madinah juga disediakan pemondokan cadangan guna mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran, layanan kesehatan, mengantisipasi perubahan jadwal kedatangan dan keberangkatan.

"Pemondokan cadangan ini juga fisik dan fasilitas layanannya sama seperti hotel berbintang tiga," kata Abdul.

Kemenag Dorong Indeks Kepuasan Jemaah Haji Meningkat

Seperti diketahui, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2016 ditetapkan rata-rata sebesar Rp34.639.363 atau senilai USD2.585 dengan kurs Rp13.400. Artinya, jika dibandingkan biaya haji tahun sebelumnya, BPIH tahun ini turun sebesar USD132.

Pemondokan Dirampingkan

Persiapan penyelenggaraan haji terus dikebut. Kementerian Agama (Kemenag) optimis peningkatan layanan bagi jemaah haji dapat diberikan sesuai target yang akan dicapai. Layanan transportasi darat jemaah haji Indonesia di Arab Saudi untuk musim haji 2016 dipastikan telah siap.

Saran ini meliputi transportasi shalawat, transportasi antarkota, transportasi Armina. Seluruh bus yang digunakan juga sudah diupgrade.

"Transportasi shalawat disediakan bagi jemaah yang menempati wilayah dengan jarak di atas 1.500 meter dari Masjidil haram. Jumlah jemaah yang mendapatkan layanan shalawat sebanyak 141.620 jemaah," kata Abdul.

Peningkatan pelayanan transportasi juga diikuti oleh peningkatan layanan pada pemondokan dan katering bagi jemaah di Arab Saudi. Pemondokan jemaah haji di Makkah sebanyak 117 gedung berada di enam wilayah yaitu Mahbas Jin, Aziziah, Misfalah, Jarwal, Syisyah dan Raudhah dengan jarak terjauh kurang dari 4 km dari Masidil Haram.

Kapasitas gedung terkecil sebanyak 392 (Syisah Tower 50) kapasitas untuk 1 kloter dan terbesar sebanyak 6.371 (Grand Taisir, Jarwal) kapasitas untuk 17 kloter.

"Hunian dibagi menjadi 9 sektor dengan rata-rata layanan sebanyak 17.961 jemaah haji," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis, Kamis 26 Mei 2016.

Pemondokan jemaah haji Indonesia di Makkah meliputi sembilan sektor di enam lokasi yaitu dua sektor di Mahbas Jin, dua sektor di Aziziah, dua sektor di Syisah, satu sektor di Jarwal, satu sektor di Misfalah dan satu sektor di Raudhah.

"Tujuan yang ingin dicapai untuk rasa keadilan. Di satu sisi ada hotel yang dekat dengan Masjidil Haram, ada yang agak jauh, di sisi lain ada hotel setara bintang tiga sementara ada juga yang empat," kata Sri Ilham.

Tahun sebelumnya pemondokan jemaah haji Indonesia tersebar di 12 titik. Perampingan lokasi pemondokan ditujukan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan pemondokan, transportasi dan katering.

Lanjut Sri Ilham, pemerintah memilih lokasi pemondokan berdasarkan kriteria kemudahan akses menuju Masjidil Haram seperti jalan raya yang landai, tidak terlalu banyak tanjakan dan sedikit belokan.

Pemondokan jemaah haji di Madinah bertipe hotel yang keseluruhannya berada di wilayah Markaziah dengan jarak terjauh 584 meter dari Masjid Nabawi.

"Dekatnya jarak itu akan mudah ditempuh jemaah dengan berjalan kaki ke Masjid Nabawi dan tidak membutuhkan angkutan umum untuk menjalankan ibadah shalat sunnah arbain," kata Sri Ilham.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya