Pemerintah Tak Yakin Ada Anak Indonesia Masuk ISIS

Anak-anak yang dilatih militer oleh ISIS.
Sumber :
  • Daily Mail.

VIVA.co.id - Belum lama ini, muncul sebuah video yang menampilkan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merekrut anak-anak Indonesia dan dilatih perang. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla tak mempercayainya.

Panti Asuhan Irak Sembunyikan Data Anak ISIS

"Saya tak yakin anak-anak kecil dikirim ke Timur Tengah itu. Enggak yakin," kata Kalla, dalam keterangan pers di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 20 Mei 2016.

Dalam video itu, tampak anak-anak itu dilatih menggunakan senjata yang cukup besar. Terdengar logat melayu, selain dari Indonesia juga berasal dari Malaysia dan Filipina.

Waspada Kombatan ISIS Kembali ke Indonesia

Namun Kalla sangsi kalau itu adalah anak-anak asal Indonesia. Ia juga mengutarakan ketidakyakinannya bahwa video itu diunggah di Syria, asal ISIS.

"Tapi video itu kan bisa dibuat di mana saja. Ya dan tidak bisa memberikan suatu indikasi bahwa itu adalah anak-anak kita. Bisa saja dia buat untuk menjadi source aja," kata Kalla.

Orangtua Mahasiswa Kedokteran Bantah Anaknya Gabung ISIS

Sebelumnya, kelompok militan ISIS baru-baru ini mengunggah sebuah video propaganda yang menampilkan anak-anak kecil tengah dilatih di sebuah kamp teror. Mereka diajarkan menggunakan senjata, yang ukurannya bahkan nyaris sama dengan tubuh anak-anak itu. Menurut narasi dalam video tersebut, anak-anak itu berasal dari Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Rekaman video itu menunjukkan anak-anak kecil usia 7-12 tahun diajarkan menembak menggunakan senapan Kalashnikov dan pistol di kamp teror Hasakeh, timur laut Suriah. Di bawah arahan seorang anggota ekstremis berusia dewasa, anak-anak terlihat lihai menggunakan senjata dan dilatih fisiknya dengan kekerasan.

Dilansir dari Daily Mail, Kamis, 19 Mei 2016, video berdurasi 15 menit yang diberi judul "The Generation of the Battles Epic" ini diakhiri dengan pembakaran paspor anak-anak tersebut. Video dimulai dengan seorang ekstremis ISIS yang menyebut dirinya sebagai Abu Naser al-Indonisi.

Ia memanggil anak-anak itu dengan sebutan "pemimpin kelompok teror". Dalam adegannya, anak-anak serta pemimpinnya mengutip beberapa ayat Al Quran dan mendesak para pendukung ISIS untuk pindah ke "tanah Islam" dan bersikeras bahwa jalan yang mereka tempuh adalah jihad.

Selain itu, mereka juga membuat pernyataan ancaman yang ditujukan kepada Indonesia dan Malaysia, bahwasanya mereka tidak akan pernah bisa mengalahkan pejuang ISIS dan mereka tak pernah berniat kembali ke negaranya masing-masing. Di akhir video, sebagai bukti tak akan kembali ke negaranya, anak-anak itu secara bersama membuang paspor mereka ke tanah, lalu membakarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya