Riset: Denpasar Kota Paling Islami, Padang Terburuk

Ilustrasi mengaji.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Maarif Institute meneliti 29 Kota di Indonesia, mereka mencari kota paling Islami. Penelitian selama tahun 2014 itu mencatatkan kota Yogyakarta, Bandung dan Denpasar sebagai kota yang dinilai sebagai paling Islami. Tiga kota itu, dinilai paling Islami karena memiliki poin 80, dengan tiga indikator dan sederet analisa ketat.

Dukung Kelancaran Arus Mudik, Fasilitas SPKLU PLN di Sumatra Mendapat Sambutan Positif

Kota-kota islami itu dilihat dari tiga indikator yakni, dari tingkat keamanan, kesejahteraan serta tingkat kebahagian masyarakat yang ada di 29 kota itu.

Indikator yang digunakan Maarif Institute berlandaskan Al-Quran dan hadis, soal bagaimana gambaran agama Islam tentang kota yang sejahtera, aman dan bahagia.

Shin Tae-yong Bongkar Kelicikan Klub Justin Hubner

Namun demikian, kota-kota di Indonesia yang mengklaim dan menggunakan peraturan daerah syariah, justru menduduki posisi terendah sebagai kota Islami.

Seperti Kota Banda Aceh, berada di urutan 19. Kota yang tingkat keamanannya rendah, namun untuk kesejahteraan dan nilai kebahagian mereka cukup tinggi.

Shin Tae-yong Beri Kabar Baik ke Emil Audero Sebelum Bertemu Ketum PSSI Erick Thohir

Sedangkan kota Islami yang terparah ditempati Kota Padang, Ibukota Sumatera Barat. Kota Padang, menjadi kota terbawah, karena ini memiliki tingkat keamanan yang rendah, tingkat kesejahteraan yang juga rendah dan nilai kebahagian yang sama rendahnya. Dalam nilai indikator Maarif Institute, menunjukkan angka 50 bagi Kota Padang.

Kota Padang berada di urutan ke 28 dari 29 kota yang diteliti. Dan kota lainnya di Sumatera Barat, yakni Kota Padangpanjang yang memiliki pesantren wanita terbaik, ternyata hanya ada di nomor 26. Padahal dua kota di Ranah Minangkabau itu, jadi titik sentral perda syariah.

Sebut saja Kota Padangpanjang, di kota tersebut malahan tersebar pesantren-pesantren tempat tokoh ulama dicetak. Sedangkan nomor terbawah ditempati Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kami mengukur kota Islami dengan melihat sikap lemah lembut seseorang dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik," kata Ahmad Imam Mujadid Rais, ketua koordinator penelitian indeks kota Islami, Selasa, 17 Mei 2016.

Rais mengatakan, faktor-faktor yang menentukan kota Islami itu antara lain dilihat dari faktor, seberapa sering masyarakat salat 5 waktu, berinfaq dan faktor lainnya.

"Ada perda yang bersifat syariah di Aceh, Padang, Mataram dan Tasikmalaya contohnya, namun justru mereka berada di kelompok kota yang paling tidak Islami," kata Rais.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya