Menegangkan, Pencuri dan Korban Baku Tembak di Surabaya

Suasana rumah korban usai tembak-tembakan, Minggu, 15 Mei 2016.
Sumber :

VIVA.co.id – Adi Trilaksono (26 tahun) tergolong berani. Meski hanya bermodal senapan angin, warga Kebonsari VI, Surabaya, Jawa Timur, itu mengejar empat pelaku pencurian yang menyatroni rumahnya. Ia tak mundur meski pelaku balas menembak.

Aksi Baku Tembak Begal Lawan Polisi di Lampung

Peristiwa tembak-menembak itu bermula ketika empat pencuri menyatroni rumah Adi pada Minggu dini hari, 15 Mei 2016. Waktu itu, sekitar pukul 03.00 WIB, Adi masih belum tidur, hanya merebah santai di kamar lantai dua rumahnya.

"Tiba-tiba saya dengar suara 'cetak' di bawah. Saya curiga dan mengintip dari atas. Ternyata ada empat orang pakai dua sepeda motor di depan rumah. Dua orang yang dibonceng membuka pagar dan masuk," kata Adi ditemui VIVA.co.id di rumahnya, tadi sore.

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

Sesaat kemudian, dua pelaku membawa keluar sepeda motornya, Honda Scoopy warna putih, lalu mendorong. Sadar ada pencuri, dia memanggil nama ayahnya di lantai dasar dan memberi tahu kalau ada maling. "Bapak tidak menyahut, saya langsung turun," ujarnya.

Tak ingin motornya raib, Adi bergegas turun untuk mengejar. Disambarnya senapan angin yang diletakkan di sudut pintu rumah, senjata biasa dia berburu hewan. "Senapan angin jenis PCP, pelurunya ukuran 4,5 mili," ucap pria jangkung itu.

Sengketa Pilpres Dinilai Jadi Pembelajaran, Saatnya Prabowo-Gibran Ayomi Semua Masyarakat

Ia langsung mengejar sambil menembakkan senapan angin ke arah pelaku yang lari ke arah utara. Para pelaku akhirnya melepaskan motor yang mereka dorong. "Saya tembak terus sambil mengejar," katanya.

Tak disangka, pelaku membalas dengan menembak Adi, diduga dengan menggunakan Air Soft Gun. Aksi tembak-tembakan sempat terjadi dan berhenti ketika pelaku kabur. "Dua pelaku yang menembak ke arah saya. Saya juga terus menembak. Saya rasa ada yang kena," ujar Adi.

Karena aksi beraninya itu, pelaku gagal menggondol motor korban. "Anak saya sendirian yang mengejar pelaku. Saya tidur dan baru tahu kalau ada maling setelah dengar suara tembakan," kata Dendi Prayitno, ayah Adi.

Kasus ini kini dalam proses penyelidikan oleh petugas Unit Reskrim Kepolisian Sektor Jambangan, Surabaya. "Petugas sudah melakukan olah TKP. Para pelaku masih proses pengejaran," kata Kanit Reskrim Polsek Jambangan, Ajun Komisaris Polisi Mulyono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya