- ANTARA /Agus Bebeng
VIVA.co.id – Kematian Yani, gajah Sumatera di Kebun Binatang Tamansari Kota bandung, Jawa Barat, dipastikan akibat kelalaian pengelola. Gajah berusia 37 tahun itu dibiarkan sekarat selama sepekan sebelum akhirnya mati karena tidak adanya dokter hewan di kebun binatang itu.
Guna menyelidiki kematian Yani, tim dokter dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, melakukan pemeriksaan terhadap bangkai gajah itu. Dari pantuan, sejak Kamis pagi, 12 Mei 2016, tim BBKSDA yang juga dibantu dokter hewan dari Taman Safari dan tim Pemkot Bandung, telah melakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian Yani pada Rabu malam kemarin. Proses autopsi dilakukan secara tertutup.
Menurut Ketua BBKSDA Jawa Barat Sylvana Ratina, selain melakukan autopsi, tim juga telah mempersiapkan sanksi bagi pengelola kebun binatang karena membiarkan satwa yang dilindungi itu mati tanpa penanganan.
"Investigasi selama 30 hari untuk mengevaluasi dan memutusakan sanksi. Bisa saja penarikan satwa bila pengelola dianggap tidak sanggup lagi melakukan pemeliharaan satwa dilindungi sebagai kawasan konservasi edukasi," katanya.
Sementara itu, autopsi untuk mengetahui penyebab kematian Yani diperkirakan akan memakan waktu 3 sampai 5 jam. Diharapkan, dengan autopsi ini, akan segera diketahui penyebab kematian Yani. “Selama proses autopsi, kebun binatang ditutup untuk umum. Setelah selesai baru dibuka kembali," katanya.
Laporan: Jhon Hendra/ Bandung
Penyebab Kematian Gajah Berusia 43 Tahun di ANECC Simalungun, Ada Infeksi Gigi
Gajah Berusia 43 Tahun Meninggal di ANECC Simalungun, Ini Penyebab Kematiannya.
