Istana Akan Dipasangi Piranti Antinuklir

Istana Negara.
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru

VIVA.co.id – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) akan memasang Radiation Portal Monitor (RPM) di lingkungan Istana Negara. Perangkat tersebut akan bisa mendeteksi nuklir dan zat radioaktif.

Demo Angkot, Kampung Rambutan Siapkan Bus Sekolah

"RPM akan ditaruh di pintu utama Istana Negara," kata Deputi Perizinan dan Inspeksi Bapeten, Khoirul Huda di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Mei 2016.

Menurut Khoirul, pemasangan RPM sudah direncanakan sejak tahun lalu dan akan direalisasikan Juli 2016. Bahkan ratusan anggota Pasukan Pengamanan presiden (Paspampres) sudah dilatih terkait perangkat ini.

Demo Sopir Angkot, Jalan Lancar Tapi Penumpang Terlantar

"Ada sekitar 200 Paspampres," kata Khoirul.

Dilanjutkannya, pemasangan RPM akan dilakukan oleh Bapeten dengan anggaran miliaran Rupiah. "Puluhan miliar, kurang hafal. Dan teknologinya dari Rusia," kata Khoirul perihal anggaran RPM.

Guru Honorer yang Ancam Menteri Yuddy Mengaku Khilaf

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengeluarkan dua surat arahan tentang RPM dan Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir. Surat tersebut sudah ditandatangani Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada 4 April 2016.

Surat pertama bernomor B-201/Seskab/polhukam/4/2016 berisi arahan Presiden kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memasang RPM di seluruh pelabuhan internasional, bandar udara internasional dan pos lintas batas negara sebagai bentuk pengawasan dan pencegahan zat radioaktif atau nuklir masuk dan keluar wilayah Indonesia secara ilegal. (ase)

Presiden Joko Widodo

Jokowi Beri Pengarahan kepada Kepala Daerah di Istana

Kepala daerah hasil pilkada serentak 2015.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2016