- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA.co.id - Bayu Oktavianto, seorang dari sepuluh mantan sandera kelompok militan Abu Sayyaf, kembali ke rumahnya di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, pada Selasa, 3 Mei 2016. Kepulangan salah satu awak kapal Brahma 12 itu disambut isak tangis keluarga dan kerabat yang menjemputnya di Bandara Adi Soemarmo, Solo.
Sejumlah keluarga dan kerabat, di antaranya, ibunda Bayu Oktavianto, Rahayu terlihat menanti kedatangan putra sulungnya di terminal kedatangan Bandara Adi Soemarmo. Sedangkan para kerabat menunggu di luar terminal kedatangan.
Setelah pesawat Lion Air JT536 mendarat, Bayu yang didampingi ayahnya, Sutomo, langsung bergegas berjalan menuju terminal kedatangan. Mengetahui sang buah hati telah tiba, Rahayu pun langsung berlari untuk memeluk Bayu yang saat itu mengenakan kaus berwarna biru.
Ibu dan anak itu pun terlihat terisak menangis saat saling berpelukan. Setelah itu, mereka langsung berjalan keluar dari terminal kedatangan. Sejumlah kerabat yang telah menunggu sejak pagi langsung berebut berpelukan dengan Bayu yang telah dibebaskan Abu Sayyaf.
Bayu mengaku sangat bersyukur karena telah dibebaskan penyandera dan bisa berkumpul lagi dengan keluarganya di Klaten. "Syukur alhamdulillah, saya sudah bisa pulang dan bertemu lagi dengan keluarga," ujar Bayu.
Setelah itu, rombongan keluarga dan kerabat Bayu langsung pulang menuju rumahnya di Dukuh Miliran, Desa Mendak, Delanggu, Klaten. (ase)
Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul
Sepanjang 2021, terjadi berbagai peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus COVID-19, tenggelamnya KRI Nanggala-402 hingga terkuaknya kasus asusila.
