Kisah Amokrane Sabet Sebelum Tewas Ditembak Polisi Bali

Amokrane 'Kiane' Sabet.
Sumber :
  • Digitalsportsuk.

VIVA.co.id – Seorang warga negara Prancis bernama Amokrane Sabet,  tewas ditembak kepolisian Bali di tempatnya tinggal, di Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

WN Jepang Tewas di Kamar Hotel Intercontinental

Pria yang memiliki banyak tato tersebut menusukkan sebilah pisau kepada seorang anggota Polsek Kuta Utara, Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta, yang hendak menjemputnya ke kantor polisi.

Amokrane Sabet sebelumnya telah dilaporkan oleh sejumlah warga, karena kerap berbuat onar. Bahkan, diketahui dia juga pernah tidak membayar di sebuah restoran, hingga membuat dirinya sempat di-blacklist di kawasan Seminyak.

Amokrane Sabet Tewas Bukan karena Berondongan Peluru

Aksi arogan dan nekat yang kerap dilakukan pria tersebut rupanya membuat banyak orang bertanya-tanya, siapa sebenarnya pria tersebut dan mengapa ia berani melawan polisi.

Menurut beberapa sumber yang dihimpun VIVA.co.id, Senin 2 Mei 2016, Amokrane Sabet merupakan mantan atlet bela diri tarung campuran, atau yang dikenal dengan sebutan Mixed Martial Art (MMA).

Propam Polri Telusuri Kasus Amokrane Sabet

Hanya saja, pria yang memiliki nama panggilan Kiane itu tak terlalu menonjol di bidang bela diri tersebut.

Meski demikian, Kiane mampu mengancam warga dan turis yang datang ke Bali, karena perawakannya yang besar dan berotot.

Jika dilihat dari situs mmm.core.com, dari empat laga yang pernah diikutinya antara 1999-2011, Kiane hanya satu kali memenangi pertandingan.

Kemenangan Kiane diketahui ketika melawan Mike Tomlinson, di mana laga tersebut berlangsung pada 5 Desember 1999.

Akan tetapi, saat menghadapi lawan lainnya, yakni Ben Smith pada 19 September  2009, Kiane harus menelan pil pahit, karena kalah telak (knock out atau KO).

Tidak terima dikalahkan, Kiane memutuskan untuk tanding ulang. Namun sayang, ia tetap kalah melawan Smith.

Tak hanya itu, di tahun berikutnya, Kiane menantang Tomasz Czerwinksi. Namun, lagi-lagi ia harus puas sebagai pecundang.

Setelah itu, Kiene tak disebutkan melakoni pertandingan apa pun. Dan kini, tubuh besarnya berakhir di kamar mayat Rumah Sakit Sanglah, Bali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya