Orangtua ABK yang Disandera Tak Sabar Ingin Bertemu

Sepuluh warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf sejak 26 Maret 2016 akhirnya tiba di Indonesia, Minggu malam, 1 Mei 2016.
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Setelah lepasnya para ABK Tugboat Brahma 12 dari penyanderaan kelompok milisi, Abu Sayyaf, para keluaga tak sabar segera bertemu. Hal tersebut juga diungkapkan Charles, orang tua salah satu ABK yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara.

Sandera Selalu Diajak Salat Lima Waktu oleh Abu Sayyaf

"Bagaimana kondisi anak kami, kapan akan dipulangkan," kata Charles kepada tvOne, Selasa 2 Mei 2016.

Para awak kapal sandera Abu Sayyaf dipulangkan ke Indonesia pada Senin tengah malam, 1 Mei 2016 sekitar pukul 23.50 WIB. Hingga saat ini mereka masih beristirahat di RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta dan menjalani pemeriksaan. 

Pemerintah Tak Mau Gegabah soal Pembebasan Sisa Sandera WNI

Charles menjelaskan, anaknya melalui sambungan telepon pada Senin malam sempat mengatakan bakal ada acara lepas sambut secara simbolis yang akan diadakan pemerintah di Jakarta. Namun kepastian waktu belum diterima pihak keluarga.

"Kalau umpamanya hari ini temu pisah mungkin kami tidak bisa menghadiri mungkin besok pagi kami baru bisa ke Jakarta," kata Charles.

Alvian Eks Sandera Abu Sayyaf Disiapkan Cakalang Saus Pedas

Selama 27 hari sejak 6 Maret 2016, para awak kapal disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Pemeriksaan terhadap 10 WNI dilakukan di gedung B Medical Center, RSPAD, Jakarta.

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu.

Menhan Sebut Peran Kivlan Zen dalam Pembebasan Empat WNI

Kivlan memanfaatkan kedekatannya dengan Nur Misuari, petinggi MNLF.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2016