- Agustinus Hari
VIVA.co.id – Wajah bahagia terpancar dari Charlos Barahama, ayah Kapten Kapal Brahma 12, Peter Tonsen Barahama, yang telah dibebaskan oleh militan Abu Sayyaf, Minggu, 1 Mei 2016. Dengan pembebasan ini, Charlos merasa bisa tertawa dengan lepas.
"Saya sangat senang melihat anak saya naik pesawat di Filipina tadi. Barusan ditayangkan di televisi dalam keadaan sehat. Di situ baru saya percaya 100 persen. Sebelumnya saya belum yakin," kata Charlos saat ditemui di rumahnya di Lorong Cempaka, Kelurahan Bailang, Manado, Sulawesi Utara, Minggu 1 Mei 2016.
Dia menyebutkan sejak siang, keluarga sudah mendapat kabar soal pembebasan. Tapi karena belum ada informasi resmi dan hanya kabar pemberitaan di media, dia masih belum percaya sepenuhnya.
"Saya belum percaya kalau Peter dan kawan-kawan telah dibebaskan. Tadi pukul lima sore telah dihubungi pihak perusahan," ujarnya.
Charlos menambahkan Ibu Mega dari perusahaan yang menghubunginya tak menyampaikan bagaimana proses pembebasan dan karena apa seluruh ABK Brahma itu dibebaskan. Apa karena uang tebusan atau tidak. Hanya saja, pembebasan itu karena upaya dari pemerintah.
"Perusahaan tidak mau menyebutkan kalau telah memberikan uang tebusan. Itu karena usaha pemerintah," katanya meniru penyampaian Ibu Mega perwakilan perusahan di Banjarmasin.
Pensiunan guru ini menambahkan malam ini sesuai informasi anaknya akan tiba di Jakarta setelah diterbangkan dari Manila. "Saya belum tahu Peter mau pulang kapan ke Manado setelah tiba di Jakarta. Soal ibadah syukuran nanti menunggu Peter saja. Biar dia yang memutuskan. Intinya sebagai orangtua kami sangat senang," katanya.
