Warga Kanada Dipenggal Abu Sayyaf, JK: Kita Harus Waspada

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf, kerap melakukan penculikan dan perampokan di Filipina Selatan.
Sumber :
  • www.worldbulletin.net

VIVA.co.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK)  menyatakan turut berbela sungkawa atas tewasnya warga negara Kanada, John Ridsdel (68), yang dibunuh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

Dua Sandera WNI Asal Wakatobi Bebas di Filipina Selatan

"Tentu kita bersedih itu. Harus kita waspadai," kata JK di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa, 26 April 2016.

JK berharap, tewasnya warga Kanada yang dipenggal oleh kelompok Abu Sayyaf jangan sampai menimpa WNI. Pasalnya saat ini 10 WNI diketahui disandera Abu Sayyaf sementara 4 WNI lainnya juga disandera kelompok yang diyakini berafiliasi dengan kelompok milisi tersebut.

Penculikan di Perairan Global Naik Tiga Kali Lipat

"Jangan sampai terjadi di Indonesia seperti itu. Ya namanya waspada," katanya lagi.

Pada Senin, 25 April 2016, kepala manusia yang terpenggal ditemukan di pulau terpencil di Filipina. Sebelumnya, melalui video, para sandera Abu Sayyaf dipaksa meminta tebusan untuk keselamatan mereka. Ridsdel dalam video terbaru juga mengatakan bahwa dia akan dibunuh pada tanggal 25 April 2016 jika tebusan tak juga dibayarkan.  

Warganya Dipenggal Abu Sayyaf, Duterte: Musnahkan Mereka

Militer Filipina hingga saat ini belum memberikan pernyataan resminya soal kepala tersebut. Ridsdel bersama 3 orang lainnya diketahui diculik dari sebuah resor wisata dekat kota Davao oleh kelompok Abu Sayyaf.

Dua WNI (tengah) berhasil bebas dari sandera Abu Sayyaf.

RI Upayakan 2 WNI Sandera Abu Sayyaf Bisa Cepat Pulang

Kedua sandera harus segera dikeluarkan dari Filipina secepat mungkin.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2018