Mekanik Pesan Suku Cadang Mobil tapi Peluru yang Datang

Mekanik Pesan Suku Cadang Mobil tapi Peluru yang Datang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id - Aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palembang menangkap seseorang pensiunan Polisi karena kedapatan memiliki ribuan butir amunisi berbagai jenis serta dua pucuk senjata api.

Pria Ini Keluarkan Peluru yang Bersarang Selama Satu Tahun

Tersangka Bambang Sugiharto (70 tahun), yang merupakan purnawirawan Polri dengan pangkat terakhir ajun komisaris besar polisi, ditangkap di rumahnya di Kota Jambi pada Minggu, 24 April 2016.

Awalnya, petugas mendapatkan laporan dari sebuah bengkel di kawasan Lemabang, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, dikarenakan menerima sebuah kiriman dua paket kardus dari bus Laju Prima. Paket itu ternyata berisi amunisi kaliber 9 milimeter sebanyak 3.800 butir, amunisi laras panjang 50 butir, dan dua senjata api organik jenis FN.

Senjata Api Kasat Narkoba Dirampas Pencuri Saat Salat

Berangkat dari laporan itu petugas langsung melakukan pengembangan dan menangkap tersangka. Di lokasi kembali ditemukan ribuan butir peluru. Total peluru yang disita mencapai 5.758 butir.

Kepala Polresta Palembang, Komisaris Besar Polisi Tjahyono Prawoto menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan seluruh amunisi itu dibeli tersangka di Jakarta. Tersangka akan menjual amunisi itu di sekitar Sumatera. 

Puluhan Butir Peluru Tajam Ditemukan di Petukangan Selatan

“Mekanik bengkel awalnya memesan sparepart (suku cadang) mobil. Tetapi setelah dibuka berisi ribuan peluru. Tersangka mengaku bahwa peluru dan senjata ini akan dijual lagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Kita tahu di Sumatera peredaran senpi (senjata api) sangat tinggi,” kata Tjahyono saat gelar perkara pada Senin, 25 April 2016.

Tiga kali memasok

Tersangka Bambang mengaku telah tiga kali memasok peluru dari Jakarta untuk diedarkan ke Sumatera. Dia memesan langsung dari Jakarta, meski tak disebut detail identitas penjual dan tempatnya. Setiap pesanan dikirim melalui paket ke Kota Jambi. Sedangkan tersangka menumpang pesawat terbang dari Jakarta ke Palembang.

Berdasarkan hasil gelar perkara, ribuan peluru itu berasal dari pabrikan tiga negara ternama, yakni Amerika Serikat, Italia dan dan Indonesia, PT Pindad.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Palembang, Komisaris Polisi Maruly Pardede, menambahkan bahwa pada pembelian terakhir senilai Rp62,6 juta untuk 3.800 peluru.

Berdasarkan penggerebekan di rumah Jambi, petugas menemukan barang bukti amunisi sebanyak 1.858 butir dengan rincian, amunisi buatan Pindad jenis 30.08 kaliber 7,62x51 milimeter sebanyak 1.000 butir, amunisi buatan Pindad jenis C.223 kaliber 5,56x45 milimeter sebanyak 400 butir, dan amunisi buatan Italia kaliber 9x21 milimeter sebanyak 450 butir.

Selain tiga jenis amunisi itu, polisi juga menyita amunisi gas kaliber 20 milimeter sebanyak tujuh butir dan amunisi penabur jenis GA12 sebanyak satu butir. Bahkan, dari rumah itu juga petugas menemukan satu buah magasin GZ Karel Gustaf.

Sebelum dikembangkan, polisi menyita sebanyak 3.900 butir peluru aktif serta dua pucuk senjata api jenis FN. Di antaranya, amunisi buatan Amerika jenis IK kaliber 30,06 milimeter sebanyak 50 butir dan amunisi buatan Pindad kaliber 9x19 milimeter sebanyak 2.500 butir.

Selain itu disita juga amunisi buatan Amerika jenis US Carabine kaliber 30 milimeter sebanyak 950 butir dan amunisi buatan Pindad jenis P2 kaliber 7,62x45 milimeter sebanyak 400 butir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya