Kapolda: Semua Hotel di Bali Belum Aman

Kapolda: Teroris Santoso Incar Bali, Komplotan Sudah di NTB
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto menegaskan jika rata-rata hotel di Bali belum aman. Ia mencontohkan, sekira dua minggu lalu terdeteksi tamu hotel yang berkomunikasi dengan beberapa kelompok radikal yang diduga jaringan terorisme. Sayangnya, kata dia, hal itu terdeteksi setelah tamu tersebut check-out dari hotel.

Ustaz Somad Sebut Umat Beragama di Bali Hidup Berdampingan

"Semua hotel di Bali belum aman. Kita dua minggu lalu ada tamu hotel yang setelah check-in, dia meninggalkan beberapa print out percakapan, dialog dengan beberapa orang kelompok yang diduga terorisme. Mereka tinggal seminggu di Bali, saya lupa nama hotelnya," terang Kapolda di sela Rapat Kerja Nasional (Rakerda) I Tahun 2016 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Nusa Dua, Bali, Sabtu 23 April 2016.

Bagi dia, hal tersebut merupakan bukti nyata jika sistem keamanan hotel masih lemah. "Untung dia tidak melakukan apa-apa," katanya.

Kapolda Bali Ancam Copot Kapolres Jika Takut pada Ormas

Ia berharap pihak hotel mengerahkan segala sumber daya untuk memberikan suasana aman dan menangkal sejak dini segala sesuatu yang mencurigakan. "Selain CCTV, pengerahan pengamanan di hotel perlu ditingkatkan. Juga pengamanan tradisional seperti pecalang," jelas dia.

Sugeng berharap PHRI menjalin kerja sama dengan pihaknya dalam hal keamanan. "Kalau bapak-bapak butuh tenaga pengamanan, tapi tidak tahu harus ke mana, silakan berkoordinasi dengan kami," ajak dia.

Polisi Paedofil di Bali Akhirnya Jadi Tersangka

Jika yang dibutuhkan adalah pelatihan sumber daya manusia (SDM), Sugeng juga mengaku pihaknya siap jika dibutuhkan. Ia berharap keamanan menjadi visi bersama semua pihak.

"Pengamanan ini harus menjadi visi kita bersama. Pengamanan Bali harus kita pelihara agar keamanan Bali bisa terjaga dalam konteks kenyamanan tujuan wisata,” ucapnya.

Hal lain yang juga menjadi perhatiannya adalah aspek keamanan dalam konteks situasi sosial. "Belum lama ini terjadi bentrok ormas di lapas. Itu ditulis media bahwa Bali tidak aman. Kita harus menghapus kesan Bali tidak aman, Bali tidak tertib, Bali mencekam. Bali harus betul-betul menjadi pulau yang penuh kedamaian," ungkapnya.

Dalam konteks itu, ia bersyukur Indonesia masih dipercaya menjadi tuan rumah hajatan internasional. "Akhir tahun ini pada November mendatang Indonesia menjadi tuan rumah sidang umum Interpol ke-85 yang diikuti 190 negara," ucapnya.

"Kira-kira dua ribu delegasi hadir.  Di samping sidang mereka tentu akan jalan-jalan. Separuhnya itu bagus. Dari dua ribu peserta, kalau mereka membawa keluarga mungkin bisa 3.500 tamu. Di sinilah sinergisitas keamanan akan terjalin," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya