Kopassus: Pembebasan 10 WNI Tunggu Perintah Panglima TNI

Wendi Rakhadian, salah satu awak tugboat Brahma 12 yang disandera Abu Sayyaf.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Wahyudi A. Tanjung

VIVA.co.id - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan siap untuk melakukan operasi pembebasan terhadap 10 warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina.

Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra mengatakan, sudah menyiapkan pasukan terbaiknya untuk melakukan operasi pembebasan 10 WNI. Namun, pihaknya masih menunggu perintah dari Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

"Kalau dipanggil kami siap selalu. Tentu kami siap saja," kata Herindra saat acara komando run di lapangan Banteng, Jakarta, Minggu 10 April 2016.

Herindra menuturkan, jika panglima TNI memerintahkan dan menginstruksikan untuk melakukan pembebasan dan penyelamatan, maka Kopassus akan langsung melakukan operasi pembebasan terhadap 10 warga negara Indonesia yang disandera tersebut.

"Kami menunggu perintah panglima TNI. Kopassus pasti siap," ungkap Herindra.

Seperti diketahui, kelompok militan Abu Sayyaf membajak kapal Pandu Brahma 12 bermuatan batu bara sekaligus 10 awak yang merupakan WNI yang berada di dalamnya.

Kelompok militan Abu Sayyaf meminta uang tebusan sebesar Rp15 miliar kepada pemerintah Republik Indonesia ?untuk pembebasan 10 nyawa rakyat Indonesia tersebut.

Lagi, Seorang WNI Diculik di Perairan Malaysia
Penyisiran Kelompok Bersenjata Aceh

KSAD Tunggu Perintah Panglima untuk Misi Bebaskan WNI

Hingga saat ini, ada 10 WNI yang disandera milisi Abu Sayyaf.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016