VIVAnews - Dua puluh dua nelayan korban tabrakan kapal tanker asing tiba di Bandara Polonia, Medan, Rabu siang 15 Juli 2009. Mereka adalah korban selamat dalam kejadian nahas di perairan Selat Malaka.
Akhir pekan lalu, kapal tanker FV Chen Yu 07 berbendera Taiwan menabrak kapal nelayan, Prima Lestari, yang diawaki 32 nelayan. Tabrakan terjadi di perairan Pulau Berhala atau 50 mil dari daratan Tanjung Balai. Nakhoda kapal milik Edi Syafruddin ini, Misdi, ditemukan tewas bersama seorang anak buah kapal, Sutrisno, sementara delapan lainnya masih dalam pencarian.
Menurut Kepala Satuan Polisi Air Polres Tanjung Balai, Inspektur R.M. Tumanggor, 22 anak buah kapal Prima Lestari diselamatkan awak kapal tanker dan dibawa ke Singapura. Mereka sempat menjalani perawatan di Singapura.
Seorang nelayan, Irwansyah (30), mengatakan, kapal ikan yang mereka tumpangi ditabrak oleh kapal kargo berbendera negara Taiwan pada pukul 04.30 WIB, Sabtu 11 Juli. Saat itu, semua penumpang sedang tidur. “Sekitar 15 menit, kapal kami oleng dan kehilangan keseimbangan. Semua awak mencoba untuk menyelamatkan diri masing-masing,” tuturnya.
Hari ini, mereka diterbangkan ke Medan melalui Bandara Polonia Medan dengan menumpang pesawat Malaysia Airlines MH 861 dari Kuala Lumpur. Mereka dijemput oleh salah satu pemilik kapal bernama Edi Syafruddin.
Nelayan yang selamat di antaranya Amran, Sani, Ismail, Arifin, Budi Santoso, Soleh, Syahril, Fadil, Hasanudin Munthe, Bambang, Alfan Pohan, Udin NB, Hasan, Nasrul, Syahril Tanjung, Ridwan Harahap, Ibrahim, Irwansyah, Mukti, Adlin, Sangkot, dan Alan.
Sempat terjadi keributan antara pemilik kapal dengan para nelayan ini ketika petugas minta surat keimigrasian. Penyebabnya, petugas imigrasi menahan seluruh nelayan ini karena tidak memiliki paspor. Mereka hanya menggunakan Surat Perjalanan Laksana Pasport (SPLP) yang dikeluarkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia.
Karena penahanan ini, salah seorang nelayan menjerit histeris. Dia tidak sabar ingin segera pulang ke kampung halamannya di Tanjung Balai, Sumatera Utara. Sejak Minggu hingga Rabu, 22 nelayan ini mengaku belum memberi kabar kepada keluarga mereka di Pematang Pasir, Tanjung Balai. Setelah tiba di Medan, para nelayan ini langsung diberangkatkan ke Tanjung Balai menggunakan bus.
Laporan Najip Syah | Medan
VIVA.co.id
28 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Koleksi Mobil Mewah Helena Lim, Crazy Rich PIK Tersangka Korupsi Timah
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
Kejaksaan Agung menetapkan Helena Lim sebagai salah satu tersangka kasus tindak pidana korupsi tambang timah ilegal, periode 2015-2022. Atas perbuatannya crazy rich PIK (
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis dan Fakta Hot Blooded, Jung Woo Hempas Citra Pria Lucu jadi Sosok Tangguh
IntipSeleb
36 menit lalu
Hot Blooded adalah film Korea Selatan yang mengangkat kisah peperangan sengit gangster memperebutkan harta dan wilayah, Jung Woo sebagai pemeran utamanya.
Saksikan Festival ANTV Ramadan Sukabumi, Ada Sabyan Gambus hingga Happy Asmara
JagoDangdut
36 menit lalu
Hai wargi Sukabumi, jangan lewatkan Festival ANTV Ramadan akan hadir di kota kesayangan kalian pada Sabtu, 30 Maret 2024, mulai pukul 08.00 wib - 23.00 wib.
Selengkapnya
Isu Terkini